Disway award
iklan banner Honda atas

Lapas Pekalongan Buka Pelatihan Kemandirian Warga Binaan, Gandeng 5 Mitra Strategis

Lapas Pekalongan Buka Pelatihan Kemandirian Warga Binaan, Gandeng 5 Mitra Strategis

Kalapas Kelas IIA Pekalongan Ika Prihadi Nusantara menyematkan tanda peserta ke WBP saat pembukaan pelatihan kemandirian bagi warga binaan setempat, Senin, 21 Juli 2025.-Istimewa-

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan resmi membuka program pelatihan kemandirian bagi warga binaan, pada Senin, 21 Juli 2025. Pelatihan ini mencakup keterampilan menjahit, membatik, pertanian, dan perikanan.

Acara pembukaan ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lapas Pekalongan dengan lima instansi dan pelaku usaha, sebagai bentuk komitmen kuat membekali warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan produktif.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan laporan dari Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Bambang Saptopo.

Selanjutnya, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Lapas dengan para mitra.

BACA JUGA:Lapas Pekalongan Kembangkan Budidaya Jamur dan Batik, Bekal WBP Mandiri Setelah Bebas!

BACA JUGA:WBP Lapas Pekalongan Diberdayakan Produksi Ratusan Baju Koko jelang Lebaran

Lapas Pekalongan menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan, serta tiga pelaku usaha terkemuka: Batik Mulasari, Batik Ghaitsa Pelangi, dan DMA Collection.

Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan sinergi dalam penyediaan materi pelatihan, instruktur, hingga potensi pemasaran hasil karya warga binaan.

Sebagai simbol dimulainya pelatihan, dilakukan penyematan tanda peserta kepada perwakilan warga binaan.

Kepala Lapas (Kalapas) Pekalongan, Ika Prihadi Nusantara, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Pekalongan. "Terima kasih atas atensi Pemerintah Kota Pekalongan atas pelatihan yang diberikan, ini menjadi semangat bagi kami," ujar Ika.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat agar warga binaan siap kembali ke tengah-tengah masyarakat setelah bebas.

"Urip iku urup, bermanfaat untuk sesama," pesannya, mengutip filosofi Jawa yang berarti hidup harus memberi manfaat.

Pelatihan ini diikuti sekitar 80 orang warga binaan dari total 240 penghuni Lapas. Meski dengan fasilitas sederhana, Kalapas Ika optimistis kreativitas warga binaan tidak akan terbatasi.

"Tidak hanya untuk mengisi waktu, tapi ilmu semoga berguna," tegasnya, menandaskan bahwa pelatihan ini adalah investasi masa depan, bukan sekadar kegiatan pengisi waktu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait