Disway award
iklan banner Honda atas

Robot Anti-Stunting dan Mesin Sangrai Ekonomis Karya Anak Batang Menangi Krenova 2025

Robot Anti-Stunting dan Mesin Sangrai Ekonomis Karya Anak Batang Menangi Krenova 2025

MENANG - Robot Anti-Stunting dan Mesin Sangrai Murah Karya Anak Batang Menangi Krenova 2025-IST-

BATANG, RADAR PEKALONGAN – Kreativitas anak muda BATANG kembali unjuk gigi. Dalam ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Kabupaten BATANG 2025, dua inovasi unik berhasil menyabet juara dan menyita perhatian: robot pendeteksi stunting bernama “Ksatria” dan mesin sangrai teh ekonomis “Tea Roast.”

Adalah Kaysan Najib Murtaza, akrab disapa Kay, yang menciptakan robot Ksatria (Kendali Stunting Anak Terintegrasi Robotika). Lewat robot ini, anak-anak bisa dideteksi status gizinya secara otomatis. Dengan sensor ultrasonik dan sensor berat, Ksatria menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) anak, lalu menyambungkannya ke sistem berbasis web berisi rekomendasi gizi harian dan menu makanan sehat.

BACA JUGA:HUT RI ke-80, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Hadirkan Kado Nol Persen Denda PBB-P2

“Kasus stunting bukan masalah kecil. Saya ingin robot ini membantu masyarakat Batang mencegah stunting sejak dini,” ujar Kay saat ditemui pada malam resepsi HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Pendapa Kabupaten Batang, Minggu (17/8/2025).

Inovasi Kay tidak berhenti di robot. Ia juga melengkapi karyanya dengan buku panduan praktis bagi anak usia 2–5 tahun dan ibu hamil, agar pencegahan stunting bisa dilakukan dari rumah tangga.

Sementara itu, dari kategori pelajar, tim SMK Muhammadiyah Bawang menghadirkan Tea Roast, mesin sangrai teh dengan harga jauh lebih murah daripada mesin pabrikan. Dibanderol sekitar Rp5 juta, mesin ini bisa menghasilkan hingga 30 kilogram teh sangrai sekali proses.

BACA JUGA:KPU Batang Kukuhkan Jaring Informasi untuk Perkuat Pencegahan Kekerasan Seksual

“Selama ini mesin rosting terlalu mahal bagi petani teh. Kami membuat versi yang lebih murah, tapi kualitasnya tetap terjaga,” kata Bambang Hendrarso, guru pembina inovasi tersebut.

Kedua pemenang mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp7,5 juta. Pemerintah Kabupaten Batang menyambut hangat lahirnya inovasi ini. Menurut panitia, karya seperti Ksatria dan Tea Roast membuktikan bahwa masyarakat Batang memiliki daya cipta tinggi untuk menjawab persoalan pembangunan dengan solusi berbasis teknologi. (Nov) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: