Melalui banyak karyanya, seperti Lessons in Stoicism dan The Art of Living, Sellars mengajak para pembacanya untuk merefleksikan kembali arti dari pencapaian.
Menjadi "lebih" tidak selalu berarti menjadi lebih baik—kadang-kadang hal tersebut justru menjauhkan kita dari ketenangan dan kejelasan hidup yang sebenarnya.
"Praktik Cukup dalam Kehidupan Sehari-hari"
Konsep “cukup” tidak berarti bersikap pasif atau tanpa ambisi. Sebaliknya, ini adalah pendekatan yang penuh kesadaran, menekankan pada kepuasan hati dan nilai yang diutamakan.
Berikut adalah beberapa cara yang dianjurkan oleh Sellars untuk menerapkan prinsip ini:
- Latih rasa syukur: Alihkan perhatian pada apa yang sudah dimiliki, alih-alih terus mengejar yang belum didapatkan.
- Kurangi ekspektasi dari luar: Jangan biarkan pengakuan orang lain mempengaruhi penilaian diri kamu.
- Tetapkan ukuran kesuksesan yang bersifat pribadi: Nilai pencapaian berdasarkan kemajuan moral dan internal, bukan perbandingan dengan orang lain.
"Filsafat Sukses di Era Modern"
Kutipan Sellars mengenai sukses berfungsi sebagai pengingat berharga di tengah-tengah dunia yang sibuk dengan pencapaian yang tidak nyata.
Ajaran Stoikisme mengungkapkan bahwa eudaimonia hidup yang baik dapat dicapai dengan keputusan untuk merasa cukup, alih-alih terjebak dalam keinginan yang tiada akhir.
BACA JUGA:Gila Diskon! Promo Superindo Mei 2025, Hemat hingga 35% untuk Perawatan Tubuh, Gigi dan Rambut!
BACA JUGA:Kamu Seorang Freelancer? Begini Cara Mengatur Keuangan dengan Penghasilan yang Tidak Tetap
Itulah sekilas penjelasan mengenai makna sukses menurut filsuf kontemporer John Seller dengan aliran Stoik yang dijelaskan.