*Pemdes Kulu Terus Wadahi Partisipasi Pemuda
KARANGANYAR - Stabilitas sosial politik untuk pembangunan tidak hanya dibutuhkan lingkup negara. Lebih dari itu, praktik riilnya justru berawal dari desa, di mana kondusivitas lingkungan seringkali menjadi kunci utama bahkan syarat berlangsungnya proses pembangunan.
Keyakinan senada juga disampaikan Kepala Desa Kulu, Kecamatan Karanyangar, Kabupaten Pekalongan, Setyo Mimpuno, saat ditemui Radar di kantornya, Senin (29/6/2020). Dia menegaskan pentingnya situasi masyarakat desa yang aman demi mendopang pembangunan di desa. "Maka gerakan untuk menjaga keamanan lingkungan perlu terus digalakkan agar situasi desa tetap kondusif, seperti melalui kegiatan poskamling hingga komunikasi dan koordinasi intensif jajaran kepala dusun dan RT RW dengan pemerintah desa, sehingga pengamanan desa lebih sinergis," ungkap pemilik sapaan Tio itu.
Dalam kepentingan itu pula, Pemerintah Desa Kulu terus berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai wujud kemitraan menciptakan suasana kamtibmas yang kondusif.
"Kami Pemerintah Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar mengucapkan Dirgahayu Bhayangkara ke 74 kepada jajaran aparat Polri di semua tingkatan. Terima kasih atas kinerja dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di.wilayah Kabupaten Pekalongan sehingga tercipta kondusivitas lingkungan selama ini," ujarnya.
Menurut Tio, keamanan lingkungan juga menuntut peran serta seluruh elemen masyarakat, di antaranya dengan memberikan kegiatan positif bagi pemuda, baik di bidang olahraga ataupun kreatifitas seni yang dapat menghindarkan dari pergaulan bebas yang sarat dengan penyalahgunaan narkoba.
"Olahraga kita support, sepak bola, tenis meja dan beragam kegiatan kita fasilitasi melalui wadah karang taruna, dengan harapan mereka pemuda sebagai generasi penerus akan menjadi generasi yang sehat bebas dari penyalahgunaan narkoba dan kegiatan yang tidak bermanfaat lainnya," jelasnya.
Lanjut dia, kiprah pemuda dalam perubahan di Indonesia tidaklah bisa dianggap remeh. Karena itu, penting bagi pemerintah di setiap tingkatan untuk memberi ruang bagi anak-anak muda beraktualisasi dan berkreativitas, sehingga energi muda mereka tersalurkan secara positif dan konstruktif.
"Dan seperti wilayah desa, peran pemuda dalam pembangunan ini seringkali jadi kunci. Maka mereka harus terus didorong dan difasilitasi agar tetap produktif, sehingga selain terhindari dari potensi yang negatif juga bisa aktif berperan membangun desa," pungkasnya. (jun)