Program Desalinasi Pempov Jateng Terus Diperluas

Rabu 30-07-2025,17:05 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BREBES – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Universitas Diponegoro (Undip) Semarang terus memperluas jangkauan program desalinasi di sejumlah daerah. 

Setelah pada Maret 2025 lalu program desalinasi dilaksanakan di Rusunawa Slamaran Kota Pekalongan, pada Rabu, 30 Juli 2025 Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, meresmikan instalasi desalinasi air di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes. 

Sebab, program ini benar-benar memberikan kebermanfaatan kepada warga, karena teknologinya mampu mengubah air payau menjadi air tawar yang siap konsumsi.

Taj Yasin mengatakan, program ini memberikan banyak dampak positif. Salah satunya menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang menghadapi kesulitan mengakses air bersih layak konsumsi.

BACA JUGA:Bertemu Ahmad Luthfi, Duta Besar Inggris Jajaki Investasi Pengolahan Sampah Hingga Keamanan Siber

BACA JUGA:Taj Yasin Minta Para Santri Menjadi Konten Kreator Dakwah yang Mendidik

“Ini kali kedua saya ke sini. Waktu kemarin penanaman mangrove serentak ya, dan kali ini bersama Undip menginisiasi desalinasi, jadi mengubah air payau menjadi air tawar dan siap dikonsumsi. Ini saya rasa bermanfaat,” ujar Taj Yasin. 

Ia mengungkapkan rasa bangga, karena teknologi desalinasi di Jateng, sepenuhnya dikembangkan oleh anak bangsa, tanpa perlu bergantung pada impor. Sebelumnya, Taj Yasin sempat ditawari teknologi dari luar negeri, antara lain Jerman dan Israel. 

“Tapi alhamdulillah ternyata orang Indonesia hebat. Ini kampus yang membikin, 100 persen dari Undip, pemikirannya dari kampus Undip,” katanya.

Menurutnya, kehadiran teknologi desalinasi tidak hanya menjadi solusi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, tapi juga membuka potensi ekonomi baru di desa. Sebab, dengan kemudahan air yang layak konsumsi itu mempermudah UMKM-UMKM untuk berwirausaha. 

“Kepala Desa Randusanga malah senang. Karena di sini sudah ada (UMKM) sirup rumput laut. Sehingga ada desalinasi ini, bisa nanti untuk membantu menumbuhkan, mengembangkan UMKM yang ada di desa itu,” lanjutnya.

Pun demikian, Taj Yasin menekankan pentingnya tata kelola yang inklusif dan berkelanjutan dari pengalolaan desalinasi tersebut. Ia berharap,  pemasukan yang diperoleh, harus ada yang disisihkan untuk keperluan pembangunan desa, termasuk perawatan alat desalinasi. 

“Ini harus dikelola. Masyarakat terdampak jangan hanya separuh, semuanya harus merata,” pesannya.

Taj Yasin menegaskan, program desalinasi akan terus berlanjut ke wilayah pesisir lainnya.

“Di Jawa Tengah sudah dua kita anjurkan, dan kita masih ada lagi nanti ya di Kabupaten Demak, Pati. Dan untuk di tahun depan, kita akan berlanjut lagi di daerah-daerah pesisir seperti di Brebes ini,” ucapnya.

Kategori :