Wakil Gubernur Jateng Minta Doa Ulama untuk Ketenangan dan Kebijaksanaan Pemimpin Daerah

Kamis 04-09-2025,19:31 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BATANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengajak para ulama dan jamaah majelis zikir untuk secara konsisten mendoakan seluruh pemimpin daerah.

Harapannya, para pemimpin tersebut diberikan ketenangan, kebijaksanaan, serta keikhlasan dalam menjalankan amanah pemerintahan.

Ajakan tersebut disampaikan Gus Yasin —sapaan akrabnya— saat menghadiri acara Majelis Dzikir Jamiyyah Manakib Jawahirul Ma’ani yang ke-21, di Pondok Pesantren Ar Roudloh, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, pada Kamis 04 September 2025.

Acara yang juga dimeriahkan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut dihadiri oleh ratusan jamaah.

BACA JUGA:Pulihkan Kerusakan Usai Demo, Gubernur Jateng Terbitkan Empat Instruksi ke Bupati dan Wali Kota

BACA JUGA:Gubernur Jateng Pastikan Layanan Publik di Kabupaten/Kota Berjalan Normal Pasca Aksi Demonstrasi

Dalam sambutannya, mantan anggota DPRD Jateng itu menekankan bahwa dukungan spiritual dari umat melalui lantunan doa dan zikir memiliki peran yang sangat vital bagi kelangsungan dan stabilitas pemerintahan. Terutama dalam menghadapi situasi bangsa yang kerap diwarnai dinamika politik dan sosial yang kompleks.

Taj Yasin secara khusus menyoroti peristiwa demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus hingga awal September 2025 lalu. Aksi tersebut, menurutnya, tentu memberikan tekanan tersendiri bagi para kepala daerah.

“Beberapa hari lalu banyak aksi demonstrasi, yang pusing tentu kepala daerah. Dengan kekuatan doa dari para ulama dan jamaah, suasana diharapkan dapat kembali tenang. Karena itulah, kami sangat berharap doa dari semua pihak agar para pemimpin tidak salah langkah dalam mengambil setiap keputusan,” ujar Taj Yasin.

Dia melanjutkan, zikir dan doa bukan sekadar ritual keagamaan belaka, melainkan juga berfungsi sebagai perisai moral bagi setiap pemimpin.

Seorang pemimpin yang senantiasa dekat dengan nilai-nilai religius dan mengedepankan spiritualitas, diyakini akan memiliki rasa takut untuk menyalahgunakan wewenang dan amanah yang diberikan oleh rakyat.

Di akhir penyampaiannya, Gus Yasin juga membuka diri untuk menerima setiap masukan dan kritik yang membangun. “Doakan kami agar bisa memimpin dengan baik dan benar. Kami juga siap dikritik, sebab seorang pemimpin mustahil dapat melihat segala hal sendiri tanpa dukungan dan pengawasan dari rakyatnya,” tegasnya.

Acara majelis dzikir tersebut berlangsung khidmat dan diikuti dengan penuh antusias oleh para jamaah. Kehadiran Wakil Gubernur dalam acara tersebut juga dinilai sebagai bentuk kedekatan pemerintah dengan masyarakat serta dunia pesantren. (*)

Kategori :