Di sisi lain, kemiskinan berhasil ditekan. Persentase penduduk miskin Batang pada tahun 2025 tercatat sebesar 7,79%, angka terendah sejak 2019 sebelum masa pandemi. Pencapaian ini didukung oleh berbagai program pemerintah daerah, seperti operasi pasar murah, bantuan sosial, diskon tarif listrik, serta dukungan di sektor pendidikan dan kesehatan.
Kebijakan Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, dinilai berdampak positif, salah satunya melalui peningkatan anggaran kesehatan dan bantuan sosial. Fokus utama lainnya adalah Program Daker (Dapat Kerja) yang mendorong terciptanya lapangan kerja formal.
Pada Triwulan I 2025, sejumlah perusahaan di KEK Batang dan Batang Industrial Park (BIP) telah beroperasi dan menyerap 6.759 tenaga kerja.
Sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) juga menunjukkan ketangguhannya dengan nilai mencapai Rp2,53 miliar lebih, atau naik 6,50% dari triwulan sebelumnya.
Komitmen pada Kesehatan dan Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Batang meningkatkan komitmennya di bidang kesehatan dengan menaikkan anggaran Universal Health Coverage (UHC)/JKN-KIS secara signifikan, dari sekitar Rp61 miliar pada 2024 menjadi Rp90 miliar pada 2025.
Di bidang pendidikan, diberikan bantuan seragam sekolah gratis bagi anak SD dengan anggaran Rp4,5 miliar yang pengerjaannya melibatkan penjahit lokal. Selain itu, disalurkan juga bantuan biaya pendidikan bagi 225 pelajar dan mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Bupati M. Faiz Kurniawan menyampaikan apresiasi atas seluruh capaian ini. “Alhamdulillah, capaian ini adalah buah kerja keras kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat Batang hingga lapisan terbawah,” ujarnya.
Bupati Faiz menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan kolaborasi lintas sektor, mengajak seluruh komponen masyarakat hingga aparat untuk terus bergandengan tangan.
Dengan landasan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan kemiskinan yang semakin terkikis, Batang semakin mantap menapaki jalannya sebagai salah satu daerah dengan potensi besar yang sedang bangkit di Jawa Tengah.