Radarpekalongan.co.id – Di tengah derasnya pengaruh gawai dan budaya instan yang melanda dunia anak-anak, SD Negeri Medono 01 Kota Pekalongan justru melangkah berlawanan arus. Di bawah kepemimpinan Inggit Prasetyo Utami, S.Pd., sekolah ini menyalakan obor perubahan lewat gerakan yang sederhana namun berdampak besar: Strategi “Gemilang”.
Tak sekadar tempat belajar, sekolah ini menjelma menjadi rumah pembentuk karakter, wadah prestasi, dan ruang transformasi. Melalui Gerakan Edukasi Aktif, Mandiri, Inspiratif, dan Berwawasan Lingkungan, SDN Medono 01 berhasil menjadikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) bukan lagi sekadar semboyan, tetapi gaya hidup harian seluruh warga sekolah.
“Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. Maka kebiasaan baik harus lahir dan tumbuh di sini,” ujar Inggit dengan senyum penuh keyakinan.
Berawal dari Keprihatinan
Semua berawal dari hasil rapor pendidikan 2024 yang menunjukkan capaian numerasi di angka 66,67 dan karakter di 57,66. Melalui proses Evaluasi Diri Sekolah (EDS), terungkap fakta bahwa lebih dari 75 persen siswa lebih akrab dengan gawai ketimbang buku, doa, atau olahraga.
Alih-alih menyerah pada situasi, Inggit justru melihat peluang. Dari keprihatinan itu lahir tekad membangun karakter anak bangsa lewat kebiasaan sederhana namun konsisten.
Empat Poros Perubahan
Transformasi SDN Medono 01 diwujudkan melalui empat pilar utama strategi Gemilang:
1. Edukasi Aktif
Setiap pekan, siswa mengikuti kegiatan Gerak Badanku dan Bintang Literasi. Mereka berolahraga dua kali seminggu dan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Hasilnya, lahir inovasi One Month One Magazine — majalah digital karya siswa yang memupuk minat literasi dan kreativitas.
2. Mandiri
Lewat Strategi Sahabat Mandiri (SSM) dan program Bintang Fajar, siswa belajar mengatur waktu bangun, belajar, dan tidur. Semua aktivitas tercatat dalam Jurnal Digital — gagasan sederhana namun revolusioner yang tetap melibatkan orang tua dalam pendidikan karakter anak.
3. Inspiratif
Program Duta Sekolah Dasar menghadirkan teladan hidup bagi penerapan 7 kebiasaan hebat. Para duta dipilih secara demokratis oleh guru, siswa, dan wali murid, menjadi motor penggerak semangat perubahan di antara teman sebaya.
4. Berwawasan Lingkungan