Pasar Senggol Baru Dikhawatirkan Tak Rampung

Rabu 23-10-2019,11:40 WIB

*Progres Minim

SIDAK - Komisi B DPRD Kota Pekalongan melakukan sidak ke dua lokasi pasar yakni Pasar Sugihwaras Baru dan Pasar Senggol Baru, Selasa (22/10). DPRD menyoroti progres pembangunan dua pasar tersebut yang dinilai masih minim.

KOTA - Komisi B DPRD Kota Pekalongan menggelar sidak ke dua proyek pembangunan pasar yakni Pasar Sugihwaras baru dan Pasar Senggol Baru, Selasa (22/10). Sidak dilakukan untuk mengecek progres pembangunan di dua pasar yang berkaitan satu sama lain tersebut. Sidak dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Pekalongan yang juga koordinator Komisi B, Balgis Diab, bersama Ketua Komisi B, Abdul Rozak, Wakil Ketua, Budi Setiawan dan Sekretaris Komisi B, Abdul Ghofur.

Dari dua pasar yang disidak, pembangunan Pasar Senggol Baru yang berlokasi di komplek Pasar Kuripan, menjadi sorotan. Sebab hingga Oktober, progresnya masih minim yakni sebesar 29,18% dari target 37,72% atau ada deviasi sebesar 8,54%. Sedangkan pembangunan Pasar Sugihwaras Baru, menunjukkan progres yang positif karena ada percepatan 6,66% sehingga saat ini capaian sudah mencapai 23,73%.

Dalam sidak, anggota Komisi B mencecar pelaksana dan pengawas proyek Pasar Senggol Baru. Mereka mempertanyakan alasan keterlambatan dan rencana percepatan yang akan dilakukan untuk mengejar target selesai pada akhir tahun.

Ketua Komisi B, Abdul Rozak, mempertanyakan jumlah pekerja yang diturunkan dimana hanya ada 12 pekerja yang terbagi 6 pekerja pemasang rangka baja dan 6 pekerja lain merupakan tukang. "Ini kenapa pekerjanya minim. Padahal tahapannya sudah pembangunan dinding. Kami akan cek lagi dalam minggu ini berapa pekerja yang diturunkan. Kalau bisa ini harus dilembur," ujar Abdul Rozak.

Untuk pembangunan Pasar Senggol Baru, dia juga mengaku memiliki feeling bahwa pembangunan tidak bisa selesai tepat waktu karena progres yang masih sangat minim. "Ini kami sidak dan kejar begini sebenarnya untuk membantu pelaksana juga. Agar ini bisa selesai tepat waktu," tambahnya.

Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua Komisi B, Budi Setiawan. Dia juga menyoroti progres yang minim dan khawatir pekerjaan tidak rampung. Sebab ke depan akan ada banyak kendala lain, salah satunya prediksi mulai masuknya musim penghujan. Untuk itu, dia meminta pelaksana dapat mengejar progres dengan menurunkan pekerja dengan jumlah yang lebih banyak dan memberlakukan sistem lembur.

"Dengan capaian yang baru sekian, saya tidak yakin ini bisa mencapai 100%. Padahal ini berkaitan langsung dengan masyarakat. Jangan sampai ada intrik lagi. Karena dulu sebelum pindah pun sudah terjadi intrik antara pedagang dengan Pemkot Pekalongan," katanya.

Budi Setiawan berharap, baik pihak dinas maupun pelaksana harus memiliki persiapan dan antisipasi untuk mengejar progres sehingga tetap bisa selesai tepat waktu. "Mohon untuk dinas melakukan antisipasi agar tidak ada gejolak kalau pasar tidak sampai selesai pembangunannya," tambah Wawan, sapaan akrabnya.

Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab, juga berharap agar pembangunan selesai tepat waktu karena pasar tersebut menjadi kebutuhan utama pedagang Pasar Senggol yang akan direlokasi. "Pasar ini menjadi kebutuhan pedagang. Jangan sampai mereka sudah direlokasi tapi tempatnya belum siap. Ini sangat merugikan," kata Balgis.

Untuk itu dia mewanti-wanti dinas maupun pelaksana agar sungguh-sungguh dalam melaksanakan pembangunan sehingga target bisa tercapai. "Jangan sampai ini ada penambahan waktu kontrak sehingga harus dilaksanakan sungguh-sungguh. Mohon kepada dinas terkait agar menjadi perhatian," pesannya.

Menurut pelaksana proyek, jumlah pekerja yang diterjunkan sebenarnya sudah mencapai 12 orang untuk pekerja pembangunan. Namun 6 pekerja diputus kontrak karena tidak menyanggupi permintaan lembur. Namun pihak pelaksana berjanji dalam sehari ke depan sudah ada penambahan 10 pekerja lagi untuk mengganti pekerja yang dipulangkan.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan, Bambang Nurdiyatman menjelaskan, keterlambatan progres terjadi karena penyedia ready mix tidak bisa memenuhi spesifikasi. "Ada kendala saat penyedia ready mix ini tidak bisa memenuhi. Tapi setelah diganti perusahaannya ini bisa berjalan dengan baik lagi," jelas Bambang.

Dia pun meyakinkan bahwa pembangunan dapat selesai tepat waktu. Pihaknya akan meminta pelaksana menambah jumlah pekerja maupun menambah jam kerja dengan jam lembur sehingga pekerjaan bisa dipercepat.

Pasar Senggol Baru merupakan lokasi pasar yang disiapkan untuk relokasi pedagang dari Pasar Senggol lama. Sedangkan lokasi Pasar Senggol lama, digunakan untuk pembangunan Pasar Sugihwaras Baru yang merupakan komplek kuliner dan fashion. Bangunan baru itu akan digunakan untuk menampung relokasi pedagang dari Alun-alun. Sebab komplek Alun-alun akan ditata dan dipercantik agar dapat menjadi ikon baru Kota Pekalongan.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait