Melon Jadi Komoditas Unggulan Baru di Batang, Potensial untuk Pasar hingga Agrowisata Petik Buah

Rabu 19-11-2025,13:11 WIB
Reporter : Novia Rochmawati
Editor : Dony Widyo

BATANG – Kabupaten Batang terus menunjukkan potensinya sebagai sentra buah–buahan, khususnya melon yang kini mulai dilirik sebagai komoditas unggulan baru. Iklim yang mendukung, curah hujan stabil, serta kontur geografis yang cocok menjadikan wilayah ini ideal untuk produksi melon berkualitas.

Pengelola Creative Farm Pecalungan, Harto, mengatakan bahwa hampir semua wilayah di Batang berpotensi ditanami melon. Ada beberapa varian yang ia kembangkan, mulai dari Lavender, Sweet Hamy, Inthanon, Honey Globe, Golden Kinanti dan lainnya. 

“Batang sangat potensi untuk buah-buahan. Iklim mendukung, curah hujan stabil, apalagi kontur geografisnya cocok. Apalagi wilayah Batang bagian tengah seperti Pecalungan, Bandar, Reban, Limpung, dan Tersono sebagai lokasi paling optimal untuk budidaya hortikultura," ujarnya, Selasa 18 November 2025. 

Harto menjelaskan bahwa masa tanam melon berkisar 50 hingga 70 hari, tergantung varietas. Melon dari Creative Farm saat ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp35 ribu per kilogram dan sudah menembus pasar Pekalongan Raya, Bandung, Jabodetabek, hingga Kalimantan. “Kami melayani petik kebun, eceran, grosir, dan juga supermarket,” katanya.

Selain menjadi komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi, melon juga sangat potensial dikembangkan melalui konsep agrowisata. Menurut Harto, wisata petik buah memberikan pengalaman langsung bagi pengunjung sekaligus menambah pendapatan petani. 

“Petik buah ini disukai banyak orang, terutama keluarga dan anak-anak sekolah. Jadi petani dapat dua manfaat sekaligus: jual buah dan menerima kunjungan wisata,” jelasnya.

Saat ini, Creative Farm memiliki beberapa lokasi kebun dengan jadwal panen yang berbeda. Untuk kebun di Selokarto dan Gumawang, proses panen telah selesai dan kini memasuki tahap penyemaian kembali. Sementara itu, kebun di Donorejo akan memasuki masa petik pada tanggal 22-25 November mendatang. 

“Yang di Selokarto dan Gumawang sudah selesai petik, sekarang sedang semai. Untuk Donorejo nanti mulai 22 sampai 25 bisa petik,” ujar Harto.

Selain melon, Creative Farm juga mengembangkan berbagai buah lain seperti alpukat dan jambu sebagai langkah diversifikasi dan penguatan daya tarik wisata.

Harto menambahkan bahwa modal awal untuk memulai usaha melon tidak terlalu besar. 

“Modal untuk awalan bisa 50-an juta, yang mahal itu bikin greenhouse-nya,” ungkapnya. 

Dengan lahan 1.000 meter persegi, petani bisa menanam hingga 2.500 pohon atau menghasilkan sekitar 2.500 buah.

Melihat kalender panen, tingginya permintaan pasar, dan antusiasme wisatawan, potensi melon Batang diprediksi akan terus berkembang. Kombinasi antara penjualan buah premium dan wisata petik langsung dinilai menjadi strategi kuat untuk meningkatkan ekonomi lokal berbasis pertanian. (Nov)

Kategori :