YLNH dan Perum Perhutani Gelar Pelatihan ToT Identifikasi HCV di PeFI Madiun

Minggu 23-11-2025,11:02 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

RADARPEKALONGAN.CO.ID – Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH) bekerja sama dengan Perum Perhutani menggelar Training of Trainers (ToT) Identifikasi High Conservation Value (HCV). 

Kegiatan berlangsung pada Selasa, 18 November 2025 hingga Jumat, 21 November 2025, di Perhutani Forestry Institut (PeFI) Madiun serta kawasan hutan Cemoro Sewu, KPH Lawu Ds.

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari Perhutani Divre Jateng, Jatim, Jabar, hingga Kantor Pusat Perhutani. Program ToT tersebut bertujuan menyiapkan tenaga terampil dalam melakukan identifikasi areal HCV di dalam konsesi Perum Perhutani.

Selama empat hari, peserta dibekali sejumlah materi. Diantaranya, pengenalan dan sejarah HCV, tahapan identifikasi HCV, metode identifikasi HCV, pemetaan HCV, identifikasi ancaman HCV, dan analisis dan penyusunan laporan identifikasi HCV.

Baca juga:Lomba Fotografi Yayasan Lansekap Nusantara Hijau 2025, Foto Owa Jawa Karya Warga Tegal Juara Pertama

Materi diberikan oleh Ario Bhirowo, spatial expert, dan Samsul Ulum, HCV expert dari YLNH. Metode penyampaian pelatihan meliputi presentasi, praktik lapangan, praktik kelas, sesi interaktif, dan penugasan.

Kegiatan kelas dipusatkan di PeFI Madiun. Sementara praktik lapangan dilaksanakan di kawasan hutan Cemoro Sewu, kaki Gunung Lawu, serta arboretum PeFI. Peserta mengikuti rangkaian kegiatan dari pagi hingga malam hari.

Di akhir pelatihan, YLNH memberikan penghargaan kepada peserta terbaik berdasarkan hasil post test.

Supriono, peserta dari KPH Randublatung, mengaku senang dapat mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, materi yang diberikan sangat membantu dalam memahami proses identifikasi HCV terkini.

Hal senada disampaikan Nanto dari KPH Ciamis. Ia menyebut pelatihan tersebut sangat bermanfaat sebagai bekal melaksanakan kegiatan identifikasi HCV secara benar di lapangan.

Ketua YLNH, Ario Bhirowo, menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh di wilayah kerja masing-masing. 

Ia menekankan pentingnya pengelolaan skala lanskap dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di wilayah Perhutani untuk menjaga kawasan HCV.

“Perhutani tidak hanya harus mampu mengidentifikasi areal HCV, tetapi juga menjaganya agar nilai konservasinya semakin meningkat,” ujarnya.

Kategori :