Cuaca Buruk, Air Banjir Rawan Naik

Selasa 25-02-2020,17:09 WIB

*Kondisi Normal air Turun 5 Cm

NAIK - Masyarakat wilayah utara Kota Santri selalu was was apabila kondisi cuaca masih buruk. Sebab apabila daerah sekitar dan selatan diguyur hujan lebat dipastikan air akan naik lagi. TRIYONO

SIWALAN - Masyarakat wilayah utara Kota Santri selalu was was apabila kondisi cuaca masih buruk. Sebab apabila daerah sekitar dan selatan diguyur hujan lebat dipastikan air akan naik kembali.

Meski kenaikan air tidak begitu cepat namun air kiriman dari selatan juga cukup berdampak pada wilayah sekitar. Banjir akan lebih parah lagi ketika terjadi hujan merata sehingga air dengan cepat menggenangi pemukiman warga karena sungai dipastikan akan meluap.

Kepala Desa Depok Kecamatan Siwalan, Hadi ketika dikonfirmasi Selasa (25/02/2020) kepada Radar membenarkan. Menurutnya paska terjadinya banjir yang melanda wilayah sekitar kini air sudah mulai turun. Namun demikian apabila cuaca buruk dan terjadi hujan deras maka bisa dipastikan air bisa naik lagi.

"Untuk saat ini air baru turun sedikit, biasanya kalau kondisi normal tidak ada hujan air turun 5 Centimeter, namun apabila hujan lagi maka bisa naik kembali, " katanya.

Dengan kondisi cuaca yang mendukung lanjut dia, saat ini air sudah mulai surut dan warga mulai membersihkan rumah yang sebelumnya terkena banjir.

Sementara Camat Siwalan, Siswanto mengaku bahwa banjir yang melanda empat desa penyebab utama adalah ketika terjadi hujan deras.

"Sebenarnya kalau tidak hujan lagi maka air cepat turun, namun apabila hujan lebat air naik lagi. Selain air hujan juga ada air kiriman dari wilayah selatan sehingga sungai meluap, " katanya.

Sebelumnya, Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kota Santri beberapa hari terakhir ternyata membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Adapun wilayah Kecamatan Siwalan kini banjir bergeser ke utara yang merendam ribuan rumah di empat desa.

Data dihimpun setelah sebelumnya tiga desa yaitu Tengeng Wetan, Pait dan Depok terendam banjir, akibat curah hujan Minggu (23/2/2020) membuat desa terendam banjir bertambah. Bahkan dari empat desa, rumah warga yang kebanjiran juga bertambah sekitar 1.730 rumah. (Yon)

Tags :
Kategori :

Terkait