*Sempat Tak Melaut 5 Hari
PADA awal tahun baru 2020, nelayan di perairan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, sempat tidak melaut akibat cuaca ekstrem. Nelayan saat ini mulai melaut karena menilai cuaca mulai bersahabat.
Kepala TPI Wonokerto, Herwoyo Setiawan, kemarin, mengatakan, pada awal Januari 2020 di TPI Wonokerto lima hari tidak ada lelang karena nelayan tak melaut. Pasalnya, cuaca di perairan Pekalongan ekstrem. Bahkan, kata dia, nelayan sempat ada yang perahunya tenggelam dihajar gelombang tinggi akibat nekat melaut.
"Saat hujan angin lebat, lima hari tidak ada lelang. Makanya, saya kasihan dengan karyawan TPI karena honor mereka berdasarkan penjualan ikan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Sirhan, kemarin, menyatakan, nelayan hanya libur selama lima hari, yakni tanggal 1-5 Januari. Sebab, cuaca saat itu ekstrem. "Sekarang aktivitas nelayan sudah normal seperti biasa karena cuaca sudah membaik," kata Sirhan.
Disebutkan, produksi perikanan tangkap pada tahun 2018 sebanyak 5.178,13 ton, dan di tahun 2019 sebanyak 5.305,58 ton. "Per tanggal 14 Januari 2020 ada 175,67 ton," terang dia.
Disinggung potensi rob di TPI Wonokerto karena letaknya di utara tanggul penahan rob, Sirhan mengatakan, untuk sementara ini rob tidak naik terlalu tinggi, sehingga belum mengganggu aktivitas nelayan dan lelang ikan di TPI.
Sebelumnya diberitakan, akibat diterjang gelombang tinggi, kapal nelayan berukuran 4 GT KM Bintang Sejahtera terbalik dan karam di Muara Jambean, Selasa (7/1) pagi, sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah melalui proses evakuasi yang berlangsung dramatis, tiga nelayan yang terombang ambing di lautan akhirnya bisa diselamatkan. (had)