WONOKERTO - Akibat abrasi, wilayah Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan kian menyusut. Saat ini banyak daratan di pesisir pantai ini hilang akibat tergerus ombak. Bahkan, dampak abrasi tidak hanya mengancam lahan pertanian dan tambak di wilayah itu, namun juga menggempur rumah warga.
"Jarak bibir pantai dengan pemukiman dulu sejauh 500 meter, namun sekarang hanya beberapa meter saja. Daratan sejauh 500 meter ke arah laut sana sudah hilang," terang sesepuh Dukuh Simonet, Sugiyono, Sabtu (2/11).
Akibat abrasi, sejumlah rumah warga di wilayah pesisir Pantai Simonet sejak tahun 2012-an juga ikut tergerus. Di antaranya milik Susa dan Kasmari. Keduanya pun akhirnya pindah rumah ke Desa Semut dan Wonokerto Kulon.
Sugiyono mengatakan, panjang pesisir dari Pantai Simonet hingga Depok, Kecamatan Siwalan, sekitar 2,5 Km. Ia berharap, ada upaya untuk mengatasi abrasi di wilayah pesisir yang kian parah. "Dulu banyak kebun melati di sini dan itu hak milik semua karena sudah bersertifikat tapi sekarang sudah banyak yang hilang tergerus abrasi," katanya.
Persoalan abrasi dan banjir rob kian membuat warga setempat kesulitan mencari nafkah. Sebab, zaman dulu mata pencaharian warga setempat sebagian besar menggantungkan sumber penghasilannya pada hasil perkebunan melati.
"Sekarang warga banyak yang menjadi nelayan atau buruh. Sejak listrik masuk sini, warga juga banyak yang menggeluti buruh konveksi dan lainnya," katanya. (had)