KOTA - Sejak dilantik pada Maret 2019 dan resmi operasional sebulan berikutnya, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kota Pekalongan sudah berhasil menghimpun dana zakat, infaq dan sedekah hingga Rp20,3 miliar hingga bulan September 2019. Dana tersebut dihimpun dari berbagai program Lazisnu baik lewat UPZIS di 47 ranting dan 4 MWC, serta JPZIS di 68 jaringan masjid dan musala maupun program lain yang digerakkan.
Hal itu diungkapkan Ketua Lazisnu Kota Pekalongan, Basir, dalam kegiatan akreditasi dan visitasi Tim Syariah Kemenag Kota Pekalongan, Senin (11/11) di Sekretariat Lazisnu, Komplek Gedung Aswaja. Basir mengatakan, selain melalui UPZIS dan JPZIS Lazisnu juga menghimpun dana melalui program lain seperti koin NU dan infaq warung. "Alhamdulillah sampai September total Lazisnu bisa menghimpun zakat, infaq dan sedekah mencapai Rp20,3 miliar," tuturnya.
Jika dirinci, total dana yang berhasil dihimpun berasal dari dana zakat sebesar Rp75,1 juta, infaq umum sekitar Rp21,3 juta, koin NU di 25 ranting sebesar Rp105,5 juta, infaq warung sebesar Rp10,4 juta, infaq dari siswa di bawah LP Maarif sebesar Rp23,9 juta, serta zakat mal di masjid dan musala sebesar Rp128,4 juta.
Sedangkan sedekah dalam bentuk lainnya, yakni sedekah barang sebesar Rp11,9 juta, zakat fitrah di masjid dan musala sebesar Rp1,3 miliar, dan yang paling besar yakni kurban di masjid dan musala yang mencapai Rp23 miliar dalam bentuk 900 sapi, 19 kerbau dan 120 kambing.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan zakat, infaq maupun sedekah kepada Lazisnu. Hasil penghimpunan dana tersebut, sebagian juga sudah kami tasarufkan melalui zakat ke masjid dan musala, beasiswa, santunan anak yatim, santunan kepada tuna netra, penghargaan kepada muazin masjid dan musala, dan menginisiasi bantuan untuk Azkal Fikri, santi yang sempat viral. Kami menyalurkan bantuan dari NU Care-Lazisnu pusat sebesar Rp10 juta," bebernya.
Lazisnu juga masih memimiliki beberapa program pentasarufan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan bisnis online untuk UMKM, bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu yang akan dikerjasamakan dengan Pemkot Pekalongan. "Semoga amanah yang diberikan kepada kami dapat kami jalankan dengan baik sehingga kehadiran Lazisnu dapat memberi manfaat besar untuk masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Akreditasi dan Visitasi dari Kemenag, Thohirun mengatakan, Lazisnu merupakan salah satu dari empat Lazis yang terdaftar di Kemenag yakni Lazis BMH, Lazis Jateng, Lazismu dan Lazisni. "Kami senantiasa bermitra dengan semua Lazis di Kota Pekalongan. Ini menjadi salah satu program Kemenag untuk pembinaan dan sosialisasi regulasi sekaligus untuk meningkatkan peran Lazis di Kota Pekalongan," jelasnya.
Mengenai Lazisnu, dia menilai bahwa dari hari ke hari kegiatan penghimpunan dana Lazisnu semakin meningkat. Pengumpulan dan penerimaan dinilainya sudah baik tinggal bagaimana mengaktifkan jaringan ranting agar lebih bergairah. "Lazisnu merupakan mitra yang bagus dengan kami. Kami juga ingin selalu mendorong semua Lazis untuk bisa lebih profesional dan bisa meningkatkan partisipasi untuk mengentaskan kemiskinan," tambahnya.
Akreditasi dan visitasi yang dilakukan Kemenag, juga penting untuk menghindari adanya Lazis yang sudah terbentuk tapi tidak optimal dalam kegiatan penghimpunan dana. "Atau bahkan muncul Lazis yang belum terverifikasi tapi sudah melakukan penghimpunan dana. Ini jangan sampai terjadi sehingga kami selalu lakukan pembinaan," tandasnya.(nul)