KENDAL - Iktikad Pemkab Kendal membangunkan pasar darurat untuk menampung pedagang pasca terbakarnya Pasar Weleri I, belum juga sepenuhnya direspon positif seluruh pedagang. Meski sudah difasilitasi, sebagian pedagang malah memilih berjualan di di luar.
Karena itu, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disdag dan UKM) Kabupaten Kendal memasang spanduk himbauan meminta kepada para pedagang tersebut untuk pindah ke pasar sementara yang berlokasi di Terminal Bahurekso. Dalam spanduk, Disdag juga mendeadline pedagang untuk relokasi dalam sepekan.
Kepala Disdag dan UKM Kendal, Ferinando Rad Bonay, saat dikonfirmasi Radar Pekalongan, Senin (7/1/2022), mengatakan bahwa keberadaan pasar relokasi merupakan upaya Pemkab Kendal memberikan fasilitas tempat berjualan yang baik, aman dan nyaman kepada para pedagang Pasar Weleri 1 yang terbakar.
"Harusnya dengan adanya Pasar Relokasi di Terminal Bahurekso Kendal harus bisa dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan. Tapi masih ada juga dari mereka yang berjualan di luar Pasar Rekolasi. Ini sangat disayangkan," katanya.
Ferinando mengungkapkan, pasca kebakaran Pasar Weleri 1 banyak pedagang yang membuka lapak daganganya di berbagai tempat dan bahkan ada juga di sekitar Pasar Weleri 1 yang terbakar. Hal itu mendapatkan toleransi. Namun setelah pemerintah daerah membangunkan Pasar Relokasi maka sudah menjadi keharusan bagi para pedagang untuk menempatinya untuk berjualan sementara. Karena pasar darurat ini diprioritaskan bagi para pedagang pasar Weleri 1 yang terbakar.
"Masih banyak yang belum menempati, kita bertindak tegas melalui himbauan spanduk agar mereka segera menempati. Di spanduk dikasih batas waktu satu pekan pindah. Tapi mereka belum siap dan minta tenggang waktu untuk bisa berbenah di pasar relokasi," ungkapnya.
Menurut, jika sampai batas waktu pedagang ini tidak menempati pasar darurat, maka kios/los akan diberikan kepada pedagang lain. "Karena kita bikin relokasi itu untuk menampung pedagang yang menjadi korban kebakaran," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Weleri I Korban Kebakaran, Suwarno mengatakan, telah menyampaikan kepada para pedagang yang telah berjualan di tempat lain untuk segera pindah dan menempati pasar relokasi yang telah disediakan pemerintah. Namun pihaknya meminta kepada pemerintah untuk memberikan kelonggaran terkait batas waktu yang ditentukan.
"Kami berharap semua pedagang nantinya pindah ke pasar relokasi terminal Bahurekso tapi kami mohon kepada pemerintah batas waktunya jangan satu minggu," katanya. (lid)