*Musrenbang Kecamatan
KOTA - Kecamatan Pekalongan Timur mengusulkan lima program prioritas untuk dibawa dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota. Hal itu terungkap dalam kegiatan Musrenbang Kecamatan yang digelar di Gedung Serbaguna Kelurahan Kalibaros, kemarin.
Lima program tersebut seluruhnya merupakan program pembangunan fisik yakni yang pertama pengecoran Jalan Tondano. Kegiatan pengecoran sepanjang 100 meter dan pembuatan saluran senilai Rp450 juta tersebut diusulkan karena kondisi banjir di sisi barat Jalan Tondano imbas peninggian jalan yang sebelumnya telah dilaksanakan.
Program kedua adalah pengecoran jalan di RW 08 Kelurahan Gamer atau tepatnya di jalan sebelah Masjid Jami Nurul Huda. Diketahui jalan menuju akses ponpes tersebut selalu tergenang air jika hujan turun. Untuk anggaran pengecoran sepanjang 200 meter diusulkan sebesar Rp200 juta.
Program ketiga yakni pembuatan dan perbaikan talud Sungai Kali Kampung dan Sungai Kali Rowo di mana saat ini kondisinya banyak saluran talud yang rusak dan tidak ada penguat. Perbaikan dan pembuatan talud diusulkan senilai Rp600 juta. Program keempat, perbaikan saluran air di Jalan Otto Iskandar Dinata Kelurahan Kalibaros sepanjang 900 meter dengan usulan anggaran RP300 juta. Program terakhir yakni perbaikan dan normalisasi saluran di sepanjang Jalan H Umar Saleh Al Juffri Kelurahan Klego sepanjang 950 meter dengan usulan anggaran sebesar Rp737,5 juta.
Camat Pekalongan Timur, Darminto menjelaskan, kelima usulan tersebut merupakan usulan dari tingkat kelurahan yang sudah melalui pembahasan. "Setelah kami cek di lapangan ternyata memang layak untuk diusulkan sebagai prioritas dari Kecamatan Pekalongan Timur," tuturnya.
Darminto berharap usulan dari Kecamatan Pekalongan Timur bisa diakomodir dan terealisasi pada tahun 2023 mengingat kondisi di lapangan yang memang dibutuhkan pembangunan sesuai yang telah diusulkan.
Dalam Musrenbang Kcamatan Kecamatan tersebut juga dihadiri dua anggota DPRD dari Dapil Pekalongan Timur, yakni M Bowo Leksono dan Mabrur. Dalam paparannya, Bowo mengatakan bahwa yang pertama dan utama dalam penyusunan usulan program adalah komunikasi baik antar masyarakat maupun masyarakat dengan kelurahan dan juga masyarakat denga DPRD.
"Semua bisa kalau diberikan dari Pokir (pokok-pokok pikiran DPRD). Sebenarnya bisa. Tapi selama ini kurang komunikasi. Kalau komunikasi baik, proaktif, yang diharapkan, yang dibutuhkan, yang strategis bisa kami bantu," kata Bowo.
Sementara Mabrur menyatakan, sebagai anggota DPRD yang merupakan perwakilan masyarakat memang sudah selayaknya hadir dalam kegiatan Musrenbang sebagai salah satu kegiatan untuk menjaring aspirasi selain lewat reses. "Kalau ada yang belum terealisasi itu bukan tidak dipenuhi tapi dalam program pembangunan itu menggunakan skala prioritas, yang urgent akan didahulukan. Tapi kami dari DPRD selalu mengawal usulan dari Kecamatan Pekalongan Timur," katanya.(nul)