Puluhan Tahun Sawah Terendam Rob

Kamis 25-06-2020,16:45 WIB

*Pasca Tanggul Selesai, Pemkab Mulai Pulihkan Lagi

WONOKERTO - Akibat puluhan tahun terendam rob, banyak lahan produktif seperti sawah di wilayah pesisir ditelantarkan oleh pemiliknya karena sudah tidak bisa diolah lagi. Padahal, beberapa desa di wilayah pesisir dulu merupakan lumbung padi di Kabupaten Pekalongan.

Salah satu area persawahan yang paling terdampak rob adalah di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto. Akibat banjir rob, ratusan hektar sawah di Desa Jeruksari, tidak produktif. Padahal, desa ini dulu dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Kota Santri.

Akibat selalu terendam banjir rob, sebagian besar sawah di desa ini menjadi ladang tanaman enceng gondok. Petani pun banyak beralih menjadi buruh serabutan di wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya.

Salah seorang petani, Wasis, mengatakan, akibat selalu terendam banjir rob, sawah yang dikelolanya sejak tahun 2004 tidak bisa ditanami tanaman padi lagi. "Sejak tahun 2004 air rob masuk ke persawahan, sehingga sawah tidak bisa digarap lagi sejak saat itu.

Sekarang sawah berubah menjadi ladang enceng gondok," terang dia.

Pemkab Pekalongan sendiri bertekad untuk melakukan pemulihan lahan pertanian terutama sawah terdampak rob. Pasalnya, sejak terendam rob pada tahun 2008, banyak sawah di wilayah pesisir tidak produktif.

Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Bambang Irianto, baru-baru ini menyatakan, beberapa lahan yang terlantar akibat puluhan tahun terdampak rob saat ini sudah ditanami padi. Contohnya, lanjut dia, di Desa Rowoyoso ada 24 hektar dan di Desa Boyoteluk ada 21 hektar.

"Dinas Pertanian masih terus meneliti Ph tanahnya. Sehingga tanah yang dulu terlantar setelah tanggul efektif akan kembali ke lahan pertanian yang dulu subur sekali," kata dia. (had)

Tags :
Kategori :

Terkait