Puluhan Tahun Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Rehab Sendiri Tebing Sungai

Selasa 28-01-2020,16:42 WIB

Wabup Suyono melihat secara langsung kondisi tebing sungai yang sudah lama ambrol. Istimewa

BATANG - Puluhan tahun warga Dukuh Liyangan, Desa/Kecamatan Subah, Kabupaten Batang mengeluh dengan kondisi tebing pembatas sungai atau sender yang sudah rusak parah, namun tak juga kunjung diperbaiki. Padahal sender tersebut merupakan pembatas antara sungai dengan jalan dan juga rumah warga.

Menurut salah seorang warga, Suparto, sender atau embatas sungi Rengas sejak 10 tahun yang lalu mengalami kerusakan. Akibatnya antara sungai dan jalan sudah tidak ada batasnya lagi, dan rawan longsor. Kondisi tersebut lebih parah lagi saat musim hujan, karena luapan air sungi hampir sampai ke jalan desa, hanya tersisa berapa centimeter saja.

"Sudah sejak 4 bulan yang lalu warga Dukuh Lliyangan melakukan perbaikan sendiri denva bekerja bhakti, swadaya sambil menunggu uluran tangan para donatur. Selain itu juga bantuan dari pemerintah daerah karena sebelumnya sudah melaporkan ke Wakil Bupati Suyono," ungkap Suparto.

Menurutnya setiap sore warga turun ke sungai mengambil batu untuk dijadikan bahan material pondasi, sembari membersihkan aliran sungai yang dulunya terbagi menjadi dua bagian. Sebelumya warga sudah mengusulkan untuk pembanguan sender menggunakan anggaran Dana Desa, namun hingga sekarang belum ada realisasinya.

"Panjang pembatas sungai sendiri antara 450 meter dengan tinggi 6 meter yang rencananya selain menjadi pembatas sungai juga akan dijadikan gardu pandang untuk tempat swafoto warga," lanjut Suparto.

Wabup Suyono yang menerima keluhan warga langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke tempat lokasi, Selasa (28/1/20). Kehadirannya didampingi oleh Perwakilan DPUPR, Kasi Pembangunan Kecamatan Subah dan sejumlah Perangkat Desa Subah.

Suyono menjelaskan, pihaknya mewakili Pemda mengucapkan terimakasih kepada warga Desa Subah, khusunya Dukuh Liyangan yang telah tanggap dan respon dengan keadaan di desanya. Apresiasi untuk warga yang telah melakukan kerja bakti dan gotong royong membangun talud sendiri untuk kepentingan bersama. Hal tersebut patut dicontoh oleh seluruh masyarakat Kabupaten Batang.

"Melihat kondisinya memang sangat membahayakan, karena selain dapat terjadi longsor sewaktu-waktu, juga bisa memutus akses jalan. Untuk itu Pemerintah Daerah telah menggarkan untuk rehab sender Rp 225 juta dianggaran perubahan atau anggaran ditahun 2021," jelas Suyono.

Wabup Suyono menambahkan, sudah menjadi kewajiban Pemda untuk hadir membantu dan memenuhi setiap kebutuhan masyarakat, terlebih untuk kepentingan umum yang menyangkut banyak hal. (don/hmb)

Tags :
Kategori :

Terkait