Lantaran kemarau panjang, puncak musim durian di wilayah Kota Santri mengalami kemunduran. Akibatnya, meski akhir tahun buah durian yang ada kini masih sedikit.
Penyebab mundurnya musim durian adalah minimnya pasokan air di sekitaran pohon sehingga bunga durian mengalami kerontokan. Hal itu menyebabkan buah durian di pohon mengalami penurunan cukup drastis. Sebenarnya saat ini pohon mulai berbunga banyak. Namun banyak bungan yang rontok menjadi buah tidak terlalu banyak.
Hal itu dibenarkan salah seorang pedagang durian, Wadiyo asal Desa Pododadi Kecamatan Karanganyar. Kata dia, saat ini untuk mendapatkan buah durian yang berkualitas cukup sulit. Itu dikarenakan banyak bunga atau buah yang masih kecil pada rontok.
"Untuk buah durian ada yang memasok dari pedagang dan kadang saya turun ke kebun untuk mendapatkan buah yang berkualitas bagus, " katanya.
Ia memilih mencari menebas buah untuk mendapatkan harga miring dan kualitas buah lebih baik, karena jarang ditemukan pemilih pohon durian menjual sendiri buah durian yang dihasilkan. Saat ini stok buah durian di para pemilik kebun belum banyak. Sebab musim panen durian kemungkinan mundur. Jika biasanya bulan November sudah banyak memiliki stok durian untuk dijual, namun Desember saat ini masih sedikit.
Adapun puncak panen durian dimungkinkan baru terjadi pada Februari Maret.
"Memang untuk saat ini ada namun tidak banyak karena sebelumnya banyak yang rontoksehinngga jumlah panen durian juga berkurang."
Diakui untuk menjual durian yang bagus saat ini masih di kisaran harga Rp 70 sampai 80 ribu. Adapun keuntungan harga tersebut tidak banyak hanya Rp 10 ribu tiap buah. "Saat ini paling banyak peminatnya adalah montong untuk Bawor dan musang king masih jarang, " imbuhnya. (Yon)