Caleg DPR RI Partai Nasdem "Disandra" Ketua BPN Blora

Rabu 03-04-2019,07:30 WIB

Seorang Caleg DPR RI dari Partai Nasdem, Sri Mulyani tersandera di rumah Ketua Partai Nasdem Blora, Sri Sudarmini, yang berada di Desa Keser Kecamatan Tunjungan, Blora, Selasa (2/4).

Petugas kepolisian mendatangi rumah Ketua Partai Nasdem Blora, Sri Sudarmini. (RmolJateng)

Ia tidak bisa keluar akibat pintu gerbang menuju rumah di gembok oleh mantan menantu Ketua Partai Nasdem Blora yang bernama Yulianto.

Yulianto sendiri merupakan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno Kabupaten Blora. Ia juga merupakan Caleg Partai Gerindra di Kabupaten Blora.

Baca juga : Gerindra Blora Buka Suara Soal Blokir Rumah Ketua Nasdem

Di temui di rumah Ketua Partai Nasdem Blora, Sri Mulyani mengaku tidak mengetahui alasan penutupan gerbang oleh Yulianto. Yang jelas, akibat penutupan gerbang tersebut, ia merasa dirugikan karena batal untuk berkampanye.

"Saya gak tahu kenapa kok tiba-tiba dikunci. Padahal tadi waktu mau masuk masih dibuka. Yang jelas saya merasa tersandera. Sudah 4 jam lebih saya gak bisa keluar. Padahal seharusnya ini saya mau bertemu konstituen saya di Pati," jelasnya, seperti diberitakan RmolJateng.com.

Sri menjelaskan, Kedatangannya ke rumah Sri Sudarmini untuk menjenguk suami Ketua Nasdem Blora itu yang sedang sakit. Ia pun mengaku tidak tahu apakah penutupan gerbang tersebut terkait kepentingan politik yang sedang berlangsung.

"Saya gak tahu ya, tapi mungkin kepentingan pribadi," tandas Sri Mulyani.

Setelah terkurung cukup lama, Sri baru bisa keluar sekitar pukul 2 siang setelah dijemput saudaranya dengan kendaran lain.

Sementara itu, Ketua Nasdem Blora, Sri Sudarmini menjelaskan, Penutupan pintu gerbang sudah dilakukan berkali-kali oleh mantan menantunya itu.

Ia menduga Penutupan itu bentuk kekecewaan mantan menantunya tersebut. Bahkan, pada Senin malam kemarin (1/4) mantan menantunya itu juga sempat meminta sejumlah uang kepada anaknya.

"Ini menurut saya sebuah pemerasan. Karena tadi malam dia (Yulianto-red), minta uang Rp 1,2 miliar kepada anak saya, tapi gak dikasih. Saya gak tahu untuk apa, tapi mungkin untuk kebutuhan pencalegan dia," kata Mimin sapaan akrabnya.

Akibat aksi penutupan ini, sejumlah Kepolisian sempat turun ke lokasi. Upaya aparat kepolisian untuk melakukan audiensi dengan Yulianto tidak direspon.

Saat di datangi ke rumahnya yang berada persis di depannya, Yulianto bahkan tidak mau menemui petugas. Saat dikonfirmasi melalui Handphonenya, Yulianto juga tidak membalasnya. (rmoljateng)

Tags :
Kategori :

Terkait