Rakyat Lupa Dengan Pileg, Hanya Fokus Jokowi Vs Prabowo

Kamis 04-04-2019,18:15 WIB

Charta Politika Indonesia merilis hasil survei preferensi politik masyarakat Pemilu Legislatif (Pileg) menjelang hari pencoblosan 17 April 2019.

Survei Charta Politika-Faisal/rmol

Direktur Riset Charta Politika Muslimin memaparkan, hasil survei Pileg 2019 itu dibagi kedalam beberapa kategori preferensi politik masyarakat.

"Pertama, partai politik tertinggi pilihan masyarakat. Kedua, trend naik turunnya elektabilitas partai politik. Ketiga, kemantapan masyarakat memilih partai politik dan faktor capres-cawapres terhadap partai yang dipilih masyarakat," ujar Muslimin saat memaparkan survei bertajuk "Pemilu Legislatif 2019 yang Terlupakan?" di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/4).

Muslimin mengungkapkan, animo masyarakat terhadap hingar-bingar Pemilu hanya tertuju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Padahal, Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 tak kalah penting.

"Sebanyak kurang lebih 7.000 caleg dari 16 partai yang berlaga saat ini kurang mendapat perhatian di masyarakat," kata Muslimin.

Ditambahkan Muslimin, untuk kategori partai politik tertinggi pilihan masyarakat PDIP dan Gerinda menjadi partai tertinggi, berikut data lengkapnya;

  • PDI-P 25,3 persen
  • Gerindra 16,2 persen
  • Golkar 11,3 persen
  • PKB 8,5 persen
  • Demokrat 5,2 persen
  • Nasdem 5,2 persen
  • PKS 5,0 persen
  • PAN 3,3 persen
  • PPP 2,4 persen
  • PSI 2,2 persen
  • Perindo 2,0 persen
  • Hanura 1,0 persen
  • PBB 0,5 persen
  • PKPI 0,2 persen
  • Garuda 0,2 persen
  • Berkarya 0,1 persen

Untuk kategori fluktuasi elektabilitas partai politik, Charta Politika mencatat hanya partai berlambang kabah PPP yang mengalami penurunan tingkat elektabilitas. Sedangkan partai lain cenderung normatif kenaikan atau penurunan elektoralnya.

"Faktor PPP turun dipengaruhi oleh Ketum PPP terkena OTT KPK," katanya.

Adapun untuk kategori tingkat kemantapan masyarakat memilih partai politik sudah mencapai 61,1 persen sedangkan yang masih berubah-ubah hanya 10,4 persen.

Selanjutnya, Charta Politika juga mencatat untuk kategori faktor efek capres-cawapres terhadap partai pengusung yang akhirnya menjadi alasan terbanyak dari masyarakat menjatuhkan pilihan kepada partai tersebut. Selain itu, faktor Ketua Umum partai juga menjadi faktor paling berpengaruh.

"PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, Perindo, PPP, PSI, PAN, Hanura, Demokrat, PBB, PKPI," demikian Muslimin.

Survei yang digelar sejak 19-25 Maret 2019 di 34 provinsi se-Indonesia ini menggunakan multistage random sampling dengan Margin of Eror 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan, Politisi PDI-P Masinton Pasaribu dan Politisi PSI Andi Budiman, Politisi PKS Mardani Ali Sera. (rmol)

Tags :
Kategori :

Terkait