PANJANG WETAN - Banjir rob yang menggenangi sejumlah wilayah Kota Pekalongan termasuk di Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara, telah mulai berangsur surut, dan kini menyisahkan pekerjaan rumah yang perlu penanganan sigap. Tidak hanya bagi warga dan kelurahan saja, melainkan juga bagi Pemerintah Kota Pekalongan dan bahkan Provinsi.
Pasca banjir rob, beberapa tanggul penahan air di pantai memang dalam kondisi jebol. Dituturkan Lurah Panjang Wetan, Karyoto, bahwa penanganan pasca rob sendiri sudah mulai terealisasi dengan pembenahan tanggul-tanggul yang jebol akibat rob. Bahkan warga pun gotong royong melakukan kebersihan bersama di lingkungan tempat tinggal mereka yang terkena rob.
"Jadi ini merupakan kehebatan alam di Panjang Wetan. Dan akhirnya tanggul-tanggul yang kemarin jebol itu di posisi rob. Ya kita memang meminta kepada pimpinan untuk memperbaiki, alhamdulillah sudah diperbaiki, yang belum diuruk sudah diuruk," ungkap Karyoto, Selasa (16/6/2020), di kantornya.
Pihak Pemerintah Kota melalui Dinas PUPR juga sudah melakukan pembuatan tanggul darurat di sepanjang timur wilayah Penjang Wetan. "Jadi galangan kapal juga sudah peduli kepada kita. Jadi sekarang tahap pendampingan untuk kita masuk. Ternyata DPUPR juga membantu dengan diam-diam, alhamdu lillah ini sudah berjalan untuk penanggulan darurat melalui karung berisi tanah," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya berharap agar pemerintah setempat betul-betul memerhatikan Kelurahan Panjang Wetan dalam hal pembangunan tanggul permanen, penataan kota hingga kehidupan warganya. Seperti contoh penanganan wilayah Bugisan yang sampai saat ini masih tertinggal.
"Di samping itu saya minta kepada Provinsi karena ini tanggung jawab provinsi. Panjang Wetan juga ingin kehidupan yang layak sebagai rakyat Panjang Wetan asli. Tidak kena rob lagi, berharap adanya pembuatan parapet kelak, sampai di Bugisan kasihan setiap hari memprihatinkan. Melihat posisinya di tengah kota namun kurang tersentuh penangananya," jelas Karyoto.
Perhatian semua pihak mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kota terkait eksistensi alam di Panjang Wetan juga akan mempengaruhi pariwisata yang sedang digalakkan Pemkot Pekalongan.
"Nah ini nanti kalau bisa segera ditangani. Apalagi ini akan ada pariwisata laut, yang akan mulai digarap, alangkah eloknya juga memerhatikan akses keluar masuknya, yakni Panjang wetan sendiri. Masa jalananya masih penuh air, kira-kira dari luar sudah dipandang layak atau belum. Jadi saya minta nanti kalau misalnya ini akan digarap, Panjang Wetan diberi keindahan pula untuk sporitas untuk keluar masuknya wisata layak tidak mikir aduh ada rob lagi. Jangan sampai wisata air sebelum masuk sudah ada airnya, " urainya.(ap3).