KOTA - Pada saat seluruh rumah sakit penuh dan sudah menolak pasien Covid-19 yang berharap dapat dirawat inap. Wakil Wali Kota H Salahudin STP mengajak kepada tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) untuk memberikan teladan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
"Sebagai tokoh yang punya pengaruh. Berilah teladan dengan memberi contoh memakai masker saat berada dalam sebuah acara," ucap Salahudin yang juga pernah menjadi Sekretaris PCNU Kota Pekalongan, kemarin.
Karena bila mereka cuek dengan tidak memakai masker dan tidak mau menjaga jarak serta tetap bersalaman seperti situasi normal, dikatakan Salahudin dapat berpengaruh pada masyarakat. "
Ingatlah, bahwa pilihan sampean ikut menentukan pilihan pengikut anda. Olah karena itu, berhati hatilah dalam berperilaku," tuturnya.
Waki Wali Kota menegaskan, Satgas Penanggulangan Covid-19 bersikap tegas kepada siapapun yang melanggar Prokes. "Kami akan rutin melakukan razia. Kali ini kami menyasar dua pusat keramaian yakni Sorogenen dan Jalan Nusantara atau Alun-Alun Kota Pekalongan," tuturnya.
Salahudin menyampaikan bahwa pengunjung yang ditemukan tak mengenakan masker diberi sanksi. Bersamaan dengan razia tersebut juga dilaksanakan tes swab antigen secara acak.
"Hasil dari swab antigen di Sorogenen, dari 14 orang 1 reaktif. Makanya kami berharap masyarakat betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya kasus Covid-19 mengalami lonjakan dan Kota Pekalongan telah menjadi zona merah," tambahnya.
Terpisah, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE menekankan, butuh dukungan dari semua pihak agar Covid-19 di Kota Pekalongan ini berakhir. "Hal yang dapat dilakukan masyarakat yakni dengan menerapkan 5 M. Ayo kenalan masker, menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan," ajaknya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Saminta SPd menyampaikan, selama 20 hari ke depan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan bakal melakukan penyemprotan desinfektan ke 96 sekolah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan. Upaya ini sekaligus untuk mengedukasi pihak sekolah agar ke depannya dapat mandiri melakukan penyemprotan desinfektan sebagai rutinitas menjaga kebersihan.
"Kami rutin melakukan penyemprotan desinfektan ke rumah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, juga ke instansi-instansi. Kendati demikian selama 20 hari ke depan kami menjadwalkan penyemprotan desinfekten ke 96 sekolah negeri yakni TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Sementara ini baru kami sasar sekolah negeri," bebernya.
Mantan Lurah Landungsari itu menekankan agar penyemprotan desinfektan ini menjadi edukasi bagi pihak sekolah. Penyemprotan desinfektan ini ke depannya harus terus dilakukan oleh pihak sekolah, bukan hanya sebagai upaya mencegah Covid-19 tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan sekolah. "Nantinya diharapkan para OB di sekolah bisa melakukan penyemprotan mandiri. Ini kami contohkan terlebih dahulu."
Saminta mengimbau agar penyemprotan desinfektan menjadi bagian untuk menjaga kebersihan dan pencegahan Covid-19 di samping tetap menerapkan protokol kesehatan. "Tetap terapkan protokol kesehatan, Covid-19 belum berakhir, kemaren ada 6 kasus meninggal dunia dan hari ini ada 4 kasus meninggal dunia, ayo waspada," pungkasnya. (dur)