KARANGANYAR - RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan, perlu penambahan ruang anak dan ICU anak. Pasalnya, tingkat kunjungan pasien anak di rumah sakit ini cukup tinggi, sehingga ruangan anak kerap overload. Akibatnya, jika kondisi penuh, pasien anak dirawat di lorong.
Penambahan ruang khusus anak itu dilontarkan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat meninjau RSUD Kajen, Selasa (28/1) siang.
Dalam tinjauannya, Bupati didampingi Direktur RSUD Kajen Amrozi Taufik beserta jajarannya. Bupati menyusuri beberapa blok ruangan yang ada di RSUD Kajen. Di antaranya, Ruang Mawar, Seroja dan Ruang Anak. Di setiap ruang yang dikunjungi, Bupati menyempatkan untuk menyapa para pasien dan tidak lupa mendoakan pasien agar cepat sembuh.
Di ruang anak, Bupati melihat betapa ruangan pasien sudah sangat overload. Sehingga, Bupati memerintahkan Direktur RSUD Kajen untuk menambah ruangan anak.
"Yang diperlukan di RSUD Kajen ini adalah ruang anak dan ICU anak karena ruangan ini sudah overload, dan sudah sangat dibutuhkan. Manajemen RSUD Kajen segera mengajukan untuk melengkapi ruang anak dan ICU khusus untuk anak," ujar Bupati.
Bupati mengatakan, dokter spesialis anak di RSUD Kajen saat ini sudah ada 2 orang dan sebentar lagi akan bertambah 1 orang, sehingga jumlahnya menjadi 3 orang. Dengan jumlah dokter spesialis anak 3 orang tersebut, ruang poli dan ICU khusus anak akan segera diwujudkan, ditambah dengan menambah ruang rawatnya.
Dengan melihat banyaknya anak yang dirawat di luar ruang poli anak yang tersedia, Bupati berharap ICU khusus anak dan penambahan ruang rawat anak segera dibangun agar semua anak yang sakit dan dirawat di RSUD Kajen merasa nyaman dan terlayani dengan baik.
Dokter Rizal, salah satu dokter spesialis anak menambahkan, sesuai keputusan WHO yang menyebutkan bahwa usia anak adalah hingga umur 18 tahun. Untuk itu, kata dr Rizal, sangat mendesak agar manajemen RSUD Kajen dan pihak terkait dalam hal ini Pemkab Pekalongan segera mewujudkan pembangunan ICU khusus anak dan menambah ruangan khusus anak.
Sementara itu, Kabid Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, Rabu (29/1), menambahkan, Bed Occupancy Rate (BOR) pasien anak di RSUD Kajen 95 persen. Padahal, ideal BOR itu sekitar 65 persen hingga 75 persen. "Idealnya yang terisi malah tidak boleh lebih dari 75 persen. Jika terisi terlalu banyak kan bisa penularan nosokomial, penularan dari penyakit yang lain ke penyakit yang lain," terang dia.
Dikatakan, jumlah bed di ruang anak memang jumlahnya terbatas, sekitar 30 bed. Sehingga, ruang anak di RSUD Kajen sering penuh. "Jika penuh pasien ada yang dirawat di lorong," kata dia.
Disebutkan, untuk ruang poli anak di RSUD Kajen sudah cukup karena sudah dibuka dua. Untuk ICU anak, lanjut dia, belum ada di RSUD Kajen. "Untuk pasien anak yang paling banyak masuk karena diare dan ispa," terang dia. (had)
Kondisi Ruang Anak:
- Jumlah bed terbatas, hanya 30 bed.
- BOR 95%, idealnya 65-75%. Rawan infeksi nosokomial.
3.Saat penuh, pasien anak dirawat di lorong.
- Penyakit anak terbanyak diare dan ispa.
- Belum miliki ICU anak.
Sumber: dr Imam Prasetyo/had