*Diduga Karena Tertutupnya Drainase
PANJANG WETAN - Kondisi saluran air atau drainase di sebagian ruas Jalan WR Supratman Kelurahan Panjang Wetan ditutup beton bahkan dicor. Hal ini mengakibatkan ruas jalan sering digenangi air layaknya banjir yang sulit surut.
Belum lagi, ada lubang di tengah jalan yang juga tertutup genangan air. Kondisi ini tentu membahayakan pengguna jalan, karena bisa memicu kecelakaan. Permasalahan tersebut bukan tanpa penanganan, karena baik pemerintah pudat hingga kelurahan juga telah mencoba mengatasinya.
Namun poinnya bukan itu saja, tetapi juga kurangnya kesadaran warga sendiri yang membiarkan saluran drainase tertutup, sehingga menjadi penyebab jalanan tergenang. Penutupan saluran juga menyulitkan upaya pembersihan hingga pengerukan lumpur dan sampah, sehingga air mudah meluap ke jalan utama.
Hal ini diungkapkan Kartoyo, Lurah Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, ketika ditemui di kantornya, Kamis (13/8/2020). "Kami minta warga jangan menutup saluran airnya. Mau bagaimanapun saluran air itu adalah jalan masuk ke drainase, setelah dicor semua seperti itu bagaimana air mau mengalir coba. Bisa dibilang ulah sendiri yah kena akibatnya sendiri tentunya. Kejadian seperti ini bisa jadi syok terapi buat mereka," tandasnya.
Dijelaskan Kartoyo, bahwa masalah utamanya adalah karena penutupan saluran sendiri sudah berlangsung lama, bahkan hampir keseluruhan tertutup. "Jadi kalau ada apa-apa, pasti tergenang air lebih besar dari yang lain," tukasnya.
Akibat sering terjadi banjir hingga menggenangi jalan raya, akhirnya tidak hanya warga yang mengalami kerugian, namun juga pengguna jalan juga dirugikan. "Banyak jalan berlobang yang tergenang air itu kan bahaya bagi pengguna jalan pastinya," ujarnya.
Padahal, kata dia, berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengurangi dampak banjir di Panjang Wetan, mulai dari peninggian jalan, pengurukan tanah, dan lainnya. Namun kalau kesadaran bersama untuk menjaga kurang, percuma nantinya.
"Kalau peninggian jalan sudah di sini, tapi yang belum diuruk masih itu. Kan kita juga tidak bisa selalu meminta bantuan, artinya warga sendiri harus punya kesadaraan untuk saling merawat dan menjaga apa yang menjadi fasilitas umum ," jelasnya.
Kartoyo juga berharap banjir yang terjadi di Kelurahan Panjang Wetan menjadi teguran buat pemerintah, dan syok terapi juga buat warga agar menjaga pola hidup bersih dan tidak mementingkan diri sendiri.
"Tapi memang ini mau dibenahi sama pemerintah segera, cuman kan saya nda mau memaksakan mengingat pandemi ini. Kalau dikasih alhamdulillah, yang penting saya sudah mengajukan, pengurukan dan pengaspalan, suratnya sudah ada, saya kira kurang apa lagi," paparnya.
Selain masalah saluran yang tertutup Kartoyo mepaparkan bahwa penyebab banjir lainnya adalah karena semua aliran air dari kota, larinya ke Panjang Wetan, belum lagi banjir sampah kiriman dari kota.
"Jadi kalau tutup sana langsung banjir. Jadi saya pengen itu warga di luar panjang wetan juga mengerti bahwa banyak sampah di Panjang Wetan dan ternyata kiriman juga," tutupnya. (ap3)