*Ormas Baurekso Bantu Rehab Rumah Mulyono
KOTA - Seorang kakek, Mulyono (74), warga Pantai Sari, Kelurahan Panjang Baru, terpaksa harus tidur di luar rumah selama enam bulan terakhir karena rumah miliknya terus terendam banjir akibat limpasan air laut. Beralaskan sebuah dipan yang diletakan di halaman rumah, Mulyono yang kini tinggal sebatang kara menjalani kegiatan sehari-harinya mulai tidur, makan dan mandi di luar. Kondisi rumahnya, sudah tak memungkinkan untuk berkegitaan karena hampir seluruhnya terendam banjir air laut dengan ketinggian mencapai 30 sentimeter.
Karena tidur di luar rumah, tubuhnya yang rudah renta hampir setiap malam dihantam angin dari laut. Beberapa lembar spanduk dan papan kayu dibentangkan serta dipasang tak beraturan untuk sekedar menghalau angin dari laut maupun menutupi pandangan orang saat dirinya beraktivitas.
Dia memutuskan tidur di luar setelah banjir yang menggenang di dalam rumah sudah menyentuh dipan yang biasa digunakanya untuk tidur. Selain dipan, tak ada perabot lain yang lebih tinggi untuk tempatnya beristirahat. Selama enam bulan itu juga kondisi genangan air tak pernah surut sehingga dia masih terus bertahan dalam kondisi yang tak layak.
"Semua basah, kamar, termasuk kasur dan dipan saya sudah terendam air sehingga tak bisa digunakan lagi akhirnya saya tidur di luar yang masih aman," tuturnya, Minggu (31/1/2021).
Dia mengaku bingung bertindak karena hanya tinggal sendirian dengan usia yang sudah tak lagi muda. Sehingga ketika ombak besar limpas dari pantai, dia hanya bisa pasrah dan akhirnya memutuskan tidur di luar rumah yang dianggapnya aman dari banjir. "Saya bingung karena tinggal sendiri. Yang terpenting bisa tidur dan aman dari banjir," ujarnya.
*Ormas Baurekso Bantu Rehab
Kondisi tersebut memancing kepedulian salah satu ormas di Kota Pekalongan, Baurekso. Setelah mendatangi langsung lokasi dan melihat kondisi Mulyono, Ormas Baurekso kemudian memutuskan untuk membantu dengan merehab rumah miliknya agar kembali dapat ditinggali.
"Kami melihat kondisi ternyata di sini ada yang membutuhkan bantuan karena rumahnya sudah lama terendam banjir hingga pemilik rumah terpaksa harus tidur di luar. Setelah kami tinjau dan sedikit berbincang dengan pemiliknya, kami berniat membantu merehab rumah Pak Mulyono," tutur Ketua Ormas Baurekso Kota Pekalongan, Romadhon.
Bantuan rehab rumah yang diberikan, dikatakanya memang tak bisa menyentuh keseluruhan. Pihaknya berencana membantu peninggian lantai rumah, perbaikan beberapa sudut rumah, pintu dan jendela. "Kami sekedar ingin membantu merehab sedikit bagian rumah agar kembali bisa digunakan dan pemiliknya bisa tidur dan berkegiatan di dalam dengan nyaman," tambahnya.
Romadhon mengatakan, biaya bantuan rehab rumah tersebut murni dari anggota Baurekso yang mengumpulkan iuran untuk membantu. Ada juga partisipasi dari donatur lain yang turut peduli dan ikut dalam aksi sosial tersebut. "Kami akan tinggikan 40 sampai 50 sentimeter. Kemudian pintu dan jendela juga kami sesuaikan dengan ketinggian lantai. Kalau bisa nanti untuk di dalam kita plester atau keramik. Karena ini penanggulangan cepat yang terpenting rumah bisa nyaman ditempati kembali," jelasnya.
Romadhon mengatakan, Ormas Baurekso memang fokus dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat. Mulai dari memberikan bantuan sembako setiap sebulan sekali kepada janda, fakir miskin dan anak yatim, hingga memberikan santunan rutin kepada warga yang membutuhkan. "Kami memang fokus dalam kegiatan sosial dengan tujuan membantu masyarakat yang membutuhkan," tandasnya.(nul)