Rumah Singgah ODP-OTG Mulai Bisa Digunakan

Kamis 09-04-2020,11:20 WIB

SIDAK - Komisi C DPRD Kota Pekalongan melakukan tinjauan ke Rumah Singgah OPD-OTG yang ditempatkan di Gedung Diklat Kota Pekalongan.

KOTA - Komisi C DPRD Kota Pekalongan melakukan tinjauan ke Rumah Singgah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) di Gedung Diklat, kemarin. Dalam tinjauan tersebut, rombongan Komisi C yang dipimpin Ketua Makmur S Mustofa, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto untuk meninjau satu per satu fasilitas yang disiapkan di Rumah Singgah tersebut.

Setelah persiapan sarpras dan pembekalan para relawan, dikatakan Slamet Budiyanto Rumah Singgah mulai dapat digunakan Kamis (9/4/2020). "Mulai Kamis sudah bisa ditempati. Kami akan lakukan screening ulang kepada ODP maupun OTG di Kota Pekalongan. Nanti yang kami nilai tidak mampu melakukan isolasi mandiri akan diarahkan ke sini," jelasnya.

Total ada 22 kamar yang diperuntukkan bagi OPD dan juga 24 tempat tidur yang bisa digunakan untuk OTG. Bagi ODP yang diisolasi, memang akan menempati kamar masing-masing sedangkan OTG per kamar terdiri dari 2 sampai 4 tempat tidur. "Screening bagi ODP akan dilakukan oleh Puskesmas masing-masing," tambahnya.

Sementara itu, anggota Komisi C, M Bowo Leksono memberikan masukan kepada Dinas Kesehatan agar juga melengkapi fasilitas untuk hiburan baik bagi pasien ODP, OTG, maupun para relawan dan petugas medis yang bertugas. "Ini perlu diberi televisi sekedar untuk hiburan mereka. Kan ada perawat juga di sini. Kasihan kalau tidak ada hiburan apapun. Kemudian kami juga usulkan kalau bisa diberi free wifi yang bisa diakses di sini," katanya.

Wakil Ketua Komisi C, Dwi Heri Wibawa menyatakan dukungan dan apresiasi dari Komisi C terhadap upaya yang dilakukan Pemkot Pekalongan untuk mempersiapkan Rumah Singgah untuk ODP dan OTG. "Kami sudah melihat seluruh sarpras dan ruangan. Kesiapannya sudah 80% tinggal ada beberapa yang harus dilengkapi dan kebersihannya juga harus ditingkatkan," kata Dwi Heri.

Dia juga berpesan agar para tenaga medis maupun relawan yang nantinya bertugas juga harus diberikan pembekalan dan pelatihan yang cukup terkait penanganan OPD dan OTG. Sehingga ketika sudah aktif digunakan para petugas sudah siap. "Jangan sampai justru gagap dan tidak melakukan mekanisme yang benar. Sehingga wajib diberikan pembekalan yang mencukupi," tambahnya.

Penyiapan Rumah Singgah bagi ODP dan OTG menurut Dwi Heri memang sangat diperlukan. Sebab masih ada masyarakat yang tingkat kepatuhan untuk isolasi mandirinya masih rendah. Sehingga dari pada menimbulkan resiko bagi keluarga atau masyarakat di sekitarnya lebih baik diarahkan untuk masuk ke Rumah Singgah.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait