Miris, masih Ada Keluarga yang Terlantarkan Lansia

Jumat 05-07-2019,11:00 WIB

KENDAL - Momentum Hari Lanjut Usia Nasional masih saja menyisakan ironi. Di tengah tren terus bertambahnya populasi lansia yang menjadi petunjuk membaiknya angka harapan hidup, masih saja ada keluarga yang tega menelantarkan anggotanya yang sudah lanjut usia.

PERINGATI - Baperlitbang Kendal menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tingkat Kabupaten Kendal tahun 2019, kemarin, di pendopo kabupaten. NUR KHOLID MS

Hal itu disampaikan Sekda Kendal, Moh Toha, saat membuka peringatan Hari Lansia Nasional tingkat Kabupaten Kendal, Kamis (4/7), di pendopo kabupaten. Kegiatan yang dibidani Baperlitbang itu dihadiri seratusan lansia serta diisi dengan kegiatan senam jantung sehat, seminar dan ceramah agama, hingga pemeriksaan kesehatan gratis. "Kita harus semaksimal mungkin memberikan perlindungan, kesejahteraan, dan pelayanan kepada lansia," kata Toha.

Berdasarkan data yang ada, jumlah lansia setiap tahunnya terus bertambah. Sementara usia harapan hidup lansia meningkat hingga usia 70-an tahun. Maka, semakin panjangnya usia harapan hidup, akan berdampak pada meningkatnya jumlah lanjut usia. "Sehingga hal ini akan mengakibatkan bertambahnya permasalahan sosial, yang berkaitan dengan kondisi fisik, psikologis, sosial dan ekonomi lanjut usia," terang Toha.

Menurut Toha, saat ini masih ada penduduk usia lanjut yang tidak dalam naungan keluarganya. Bahkan, ironisnya ada keluarga yang justru menelantarkan anggota keluarganya yang telah Ianjut usia. Dalam hal ini, pemerintah berusaha melindungi para lansia dengan menyediakan tempat perlindungan, seperti panti jompo dan tempat perawatan lansia lainnya.

Jika lansia masih kuat beraktifitas, akan diberi pendampingan dengan memberikan keterampilan atau bersosialiasi dengan program Day Care, sehingga para lansia dapat hidup mandiri. Harapan kami, ke depan Kendal bisa menjadi kabupaten ramah lansia," jelas Toha.

Kepala Baperlitbang Kendal, Agus Soemaryono mengatakan, dengan kapasitasnya sebagai penduduk senior, lansia memiliki kebijakan, kearifan dan pengalaman berharga yang dapat dijadikan teladan bagi generasi penerus dalam menentukan arah pembangunan di masa datang. "Bangsa Indonesia selalu menekankan dan mengutamakan pada ikatan kekeluargaan berlandaskan pada nilai-nilai luhur keagamaan dan budaya yang menghargai peran serta kedudukan lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat," terangnya.

Sementara itu, dr Nurrochim mengatakan, dengan bertambahnya usia, maka semua sel akan menurun. Untuk itu harus disikapi dengan baik. Yang paling penting adalah status gizi harus terpenuhi, sehingga bisa menjalan aktivitas fisiknya lebih baik. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait