Satu Pedukuhan Tergenang Rob, Buka Puasa dan Tarawih Dikepung Banjir Rob

Selasa 05-05-2020,19:39 WIB

Salah satu rumah warga ini tergenang air akibat banjir rob.(istimewa)

WONOKERTO - Nasib memilukan dialami warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Di tengah pandemi Covid-19 dan di bulan Ramadan, ratusan jiwa di pedukuhan ini harus hidup di kepungan banjir rob.

"Kemarin malam, malam Minggu dan malam Senin, air rob masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 40 cm," terang Kepala Desa Semut, Sugiono, dikonfirmasi Radar, Selasa (5/5/2020).

Dikatakan, banjir rob akibat air pasang laut mulai masuk pemukiman sekitar pukul 15.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Puncak tertinggi air pasang, kata dia, sekitar pukul 18.00 WIB, atau saat warga berbuka puasa. "Mulai pasang sekitar pukul 15.30 WIB hingga 20.00 WIB. Tertinggi saat Maghrib, dan atau saat berbuka puasa," kata dia.

Disebutkan, di Dukuh Simonet terdapat 230 jiwa, 68 kepala keluarga, dan 56 rumah. Menurutnya, rata-rata semua rumah di pedukuhan itu tergenang banjir rob.

"Untuk sementara warga masih bertahan di rumah masing-masing, karena tidak punya tempat tinggal yang lain. Suruh ngungsi juga ndak mau. Kalau pas pasang ya gitu, kalau ndak ya ndak rob," kata dia.

Dikatakan, pasang air laut saat ini hampir terjadi tiap bulan. Banjir rob di pedukuhan itu kian parah akibat dampak setelah Wonokerto ditanggul, sehingga air tidak bisa meluap kemana-mana.

Air laut naik ke daratan akibat tanggul yang ada tidak kuat menahan hempasan ombak. (Istimewa)

"Pedukuhan ini kan posisinya di sebelah utara tanggul dan di tepi laut lepas sehingga akhirnya air tertekan di situ, makanya terparah di Simonet ini," ujar dia.

Menurutnya, bronjong pengaman dari batu yang dibangun pemerintah pusat saat ini sudah tenggelam, sehingga tidak bisa menahan air pasang laut naik ke pemukiman warga.

Disinggung apakah Lebaran nanti banjir rob masih akan terjadi, ia mengaku tidak tahu, sebab kondisi alam saat ini tidak bisa ditebak.

"Saat ini kondisi warga ya memprihatinkan. Berbuka dan tarawih sulit. Terkadang pasang juga ada yang naik pada malam hari antara pukul 23.00 WIB hingga 05.00 WIB," kata dia.

Menurutnya, untuk mengatasi persoalan rob di Simonet, diharapkan pemerintah pusat membangun tanggul untuk penanggulangan rob.

"Seperti bronjong tapi jangan pakai batu lagi. Dulu batu-batunya besar-besar sekali, dan bisa tenggelam," tandas dia. (had)

Simak Videonya :

https://m.youtube.com/watch?v=JCqJoIv31W8
Tags :
Kategori :

Terkait