Satu Warga Luka, 32 Bangunan Rusak

Jumat 18-02-2022,10:41 WIB

*Dampak Puting Beliung di Enam Dusun

KENDAL - Bencana angin puting beliung melanda kawasan pemukiman warga di Desa Ngabean, Kecamatan Boja, Rabu (16/2/2022) sore. Setidaknya ada enam dusun di desa itu yang menjadi korban amukan angin kencang hingga mengakibatkan puluhan bangunan mengalami kerusakan.

Enam dusun yang diterjang angin puting beliung tersebut yakni Dusun Ngabean, Kliwonan, Bulumesu, Kalikatok, Ngularan, dan Mluro. Selain rumah, kerusakan yang menimpa dua tempat ibadah, dua tempat usaha hingga dua gapura. Puting beliung juga mengakibatkan satu warga menderita luka serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Kota Semarang. Dampak kerusakan akibat puting beliung sendiri bervariasi, mulai ringan, sedang hingga berat.

Informasi yang dihimpun dari warga yang rumahnya ikut diterjang angin puting beliung, Supartinah (34), mengatakan, angin kencang yang datang bersamaan dengan turunnya hujan deras selama kurang lebih 15 menit. Angin dasyat tersebut melanda pemukiman dan memporak porandakan puluhan rumah dan salah satunya merupakan rumah miliknya.

Hingga kemarin dirinya masih syok atas peristiwa tersebut. Rumahnya di Dusun Kalikatok RT 3, RW 5 mengalami rusak cukup parah akibat tertimpa patahan batang pohon durian diterjang angin kencang. Sehingga membuat satu keluarga tersebut terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya yang tidak terdampak bencana.

"Kalau diperkirakan 90 persen atap rumah saya rusak. Kerjabakti dilakukan warga sekitar dibantu relawan membersihkan sisa runtuhan dan batang pohon. Barang-barang yang masih bisa digunakan sudah saya amankan," katanya, Kamis (17/2/2022).

Bencana angin puting beliung diperkirakan terjadi pada pukul 15.30. Saat itu, hujan turun dari intensitas ringan hingga sedang. Perempuan yang saat itu tinggal bersama ayah dan anaknya tersebut kaget melihat angin kencang yang berputar-putar menghampiri rumahnya. Dia yang saat itu berada di teras depan rumah, seketika lari menyelamatkan diri bersama bapak dan anaknya. Sementara suaminya masih kerja di luar kota. "Panik, kami lari ke kantor balaidesa. Beberapa pohon pada roboh. Alhamdulillah masih selamat," tutur Supartinah.

Saat peritiwa terjangan angin kencang itu terjadi, Supartinah mengaku tidak bisa melihat jelas kondisi sekitar karena terhalang debu dan benda-benda yang berhamburan. Ia juga baru mengetahui kalau rumahnya rusak parah tertimpa batang pohon setelah hujan reda. Dirinya bersyukur semua keluarganya masih diberikan kselamatan dalam peristiwa tersebut.

"Awalnya enggak tahu kalau rumah saya juga tertimpa pohon besar. Yang penting, kami lari keluar rumah mengamankan diri, saya telpon suami. Pagi ini dibersihkan dibantu warga dan relawan bencana," ujar Supartinah.

Mendapat kabar tersebut, suami Supartinah, Andi (40) mengaku syok saat bekerja di luar kota dan langsung bergegas pulang untuk memastikan keluarganya dalam kondisi baik-baik saja. "Tiba di rumah pukul 06.00 pagi tadi. Lihat kondisi rumah rusak parah. Kemudian saya cari keluarga saya, Keadaannya semua sehat, alhamdulillah," katanya.

Untuk mengantisipasi bencana serupa datang lagi, Andi berniat untuk menebang semua pohon durian miliknya di belakang rumah. Ia tidak ingin ada bahaya bencana lagi yang yang mengancam keluarganya. "Pohon durian yang roboh milik kami. Biar aman tak ada yang roboh lagi akan saya tebang," timpalnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngabean, Anom Tri S mengatakan, sebanyak 32 bangunan yang terdampak bencana mengalami rusak ringan hingga berat. Dua rumah di Dusun Kalikatok menjadi palin parah yang terdampak. Pihaknya terus mendata korban-korban yang dimungkinkan masih bisa bertambah. Pihak desa juga mengerahkan masyarakat sekitar untuk membantu melakukan kerjabakti membersihkan dampak bencana. "Kemarin memang hujan deras disertai angin kencang. Data terkini, enam dusun yang terdampak, kalau total dusun di Desa Ngabean ada sembilan," tuturnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kendal, Sigit Sulityo menambahkan, satu korban perempuan saat ini masih dilakukan perawatan intensif di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Kerja bakti dilakukan tim BPBD, TNI, Polri, dan forum relawan dengan melakukan pembersihan dan evakuasi batang pohon yang tumbang di beberapa lokasi. Baik bangunan yang mengalami rusak ringan, sedang hingga rusak parah. "Kerjabakti dilakukan sejak kemarin malam. Hari ini kami berikan bantuan logistik kepada keluarga yang terdampak bencana," katanya.

Hujan dan angin kencang juga berdampak sejumlah bangunan dan fasilitas umum di Desa Karangmanggis dan Campurejo Kecamatan Boja. Tapi, kondisinya hanya mengalami rusak ringan saja tanpa ada korban jiwa atau korban luka. "Masyarakat dihimbau tetap waspada dan bersiap sedini mungkin untuk mengantisipasi jika terjadi bencana,karena cuaca saat ini ekstrem," pintanya.

Sementara Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat meninjau lokasi Desa Ngabean meminta masyarakat sekitar tetap mewaspadai potensi bencana susulan. Terlebih, masih banyak pohon besar di desa tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait