Sebelum Dijamas, Pusaka Kebesaran Pemkab Dikirab Keliling Kota

Senin 02-09-2019,12:30 WIB

BATANG - Seperti biasa, setiap malam satu suro Pemkab Batang memiliki ritual penjamasan benda pusaka. Namun tahun ini ada yang berbeda, sebelum dijamas para benda pusaka tersebut diarak keliling kota, Sabtu Malam (31/8). Tak hanya benda pusaka, arak-arakan terserbut diikuti ratusan ASN, budayawan, Komunitas Tosan Aji, pelajar dan lainnya.

DIJAMAS - Pusaka Kebesaran Kabupaten Batang saat dilakukan penjamasan pada malam satu suro, Sabtu (31/8). NOVIA ROCHMAWATI

Sebelum penjamasan, Tombak Abirawa yang merupakan pusaka kebesara yang berjumlah 7 pusaka utama dan puluhan keris dikirab sejauh 3 km mengelilingi Pendopo Kabupaten Batang menuju Jl Kartini - Jl Brigjen Katamso - Jl. Brigjen Katamso, Jl Kh Ahmad Dahlan - Jl Ahmad Yani, dan finis di Pendopo Pemkab.

Bupati Batang Wihaji yang memimpin jalanya ritual tersebut mengatakan, kegiatan penjamasan pusaka merupakan nguri-uri tradisi Jawa agar tetap lestari, sekaligus memperkenalkan pusaka yang dimiliki pemkab kepada masyarakat. "Bukan syirik, tapi untuk mempromosikan khasanah wisata budaya yang ada di Batang," jelasnya.

Menurut Wihaji, kirab budaya merupakan kampanye terhadap budaya yang dikemas menarik dan masuk dalam kalender wisata Kabupaten Batang, untuk menyongsong visit Batang 2022 dengan tagline Heaven of Asia.

"Sejarah Pusaka Tombak Abirawa merupakan pusaka kebesaran yang pada zamanya, mampu mengatasi ssegala pernalsahan dalam mbabat Kabupaten Bayang," kata Wihaji

Diceritakan pula oleh Wihaji bahwa pusaka tersebut asal usulnya dari Kabupaten Lamongan Jawa Timur, tombak ini merupakan peninggalan pendiri Kabupaten Batang yaitu, Kanjeng Sunan Raden Sayid Nur Rochma.

Prosesi upacara kirab pusak dan ritual penjamasan dipimpin oleh Bupati Wihaji yang dihadiri oleh Wakapolres Kompol R Hartono, Kasdim 0736 Batang Mayor Inf. Raji serta kepala OPD. (nov).

Tags :
Kategori :

Terkait