*Melihat Tren Pernikahan yang Meningkat Sebelum Bulan Ramadan
Setiap tiba Bulan Syaban dalam kalender hijriah atau dalam kalender Jawa lazim disebut Ruwah, pendaftaran pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) ternyata menunjukkan tren meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Bagi calon pengantin (cantin), pilihan menikah sebelum ramadan ini ternyata bukan tanpa alasan. Seperti apa?
Fenomena tersebut seperti terpantau di KUA Kecamatan Batang. Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, tercatat bulan Syaban menjadi bulan favorit untuk pernikahan. Sejak awal Syaban lalu, angka pendaftaran nikah pun mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Di KUA Kecamatan Batang sendiri tercatat ada sekitar 103 calon pengantin (cantin) yang menikah di bulan Syaban.
"Untuk Syaban kali ini ada 103 cantin, sedangkan sebelumnya sekitar hanya 73 cantin bahkan (seringnya malah) kurang," ujar Kepala KUA Kecamatan Batang, A Najib, saat diwawancarai Radar, Kamis (10/3/2022).
Dikatakannya, menurut sebagian orang Syaban dipilih menjadi bulan baik untuk menikah. Baik dalam hitungan Jawa ataupun dari segi agama. Pun menjadi favorit bagi sebagian cantin agar nantinya ketika Ramadan sudah sah menjadi suami istri. "Ya pengennya mungkin saat puasa ramadan sudah tidak jomblo, ada yang menemani sahur dan berbuka, lebih romantis," terang Najib berkelakar.
Sedangkan untuk syarat pelaksanaan akad nikah, selama pandemi Covid-19 ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes). Di mana sebelumnya cantin dan saksi harus melampirkan surat hasil antigen yang menyatakan negatif Covid-19. "Selain itu cantin juga wajib untuk mengikuti vaksinasi terlebih dulu," imbuhnya.
Untuk biaya pernikahan di KUA, cantin tidak akan dikenakan biaya atau gratis. Asalkan pelaksanaan nikah di KUA sesuai dengan jam kerja. "Sedangkan jika menikah di luar KUA cantin akan dikenakan biaya Rp600 ribu, yang nantinya dibayarkan langsung ke Bank," pungkasnya. (nov)