Modernisasi Alat Pertanian Harus Bisa Dimanfaatkan Petani

Kamis 26-12-2019,16:03 WIB

Bupati mengecek beras yang dihasilkan dari lahan pertanian di wilayah Tersono.

BATANG - Bagi petani, mereka sekarang ini tidak kepingin yang rumit dalam bercocok tanam. Terpenting efektif, efisien dan hasil panenya banyak.

"Kalau bisa obatnya sedikit, suketnya tidak banyak dan modalnya sedikit panennya banyak. Dan teknologi pertanian mampu tidak menjawab semua itu", ujar Bupati saat melakuka Batang Wihaji panen raya padi jenis Membramo, Kamis ( 26/12/2019) di Desa Harjowinangun Barat, Kecamatan Tersoni.

Bupati Wihaji menjelaskan, panen raya padi yang dilakukan sekaligus untuk mengetahui perbedaan hasil panenya antara yang yang diperlakukan dengan tritment fungisida. Hasilnya, untuk lahan luasan 1 hektar ada selisih hasil mencapai Rp 4,5 juta setiap panen.

'Saya minta kepada Dinas Pertanian agar medernisasi pertananian atau teknologinya harus bisa dipakai petani, karena petani lebih pengalaman dalam bercocok tanam. Jangan sampai bantuan teknologi pertanian tapi petaninya tidak mau, karena biayanya terlalu mahal," jelas Wihaji.

Bupati menambahkan, karena keterbatasan anggaran, Pemkab Batang baru bisa membantu traktor dan mesin Combine. "Pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, agar terus berinovasi dengan memberikan pendampingan kepada para kelompok tani," tandas Bupati.

Kepala Dinas Pertanian Kabupatrn Batang MegayaninTamrin menjelaskan, rata-rata panen di wilayah Kecamatan Tersono dalam 1 hektar mampu menghasilkan sebanyak 6 ton padi, dengan luasan mencapai 1.742 hektar. Jika dirata - rata di Kabupaten Batang 1 hektar sawah berhasil menghasilkan 5 ton padi.

"Sepanjang tahun di Kabupaten Batang mampu surplus padi sekitar 180 ribu ton padi, dari lahan persawahan mencapai 22.480 hektar. Lahan bakunya sekitar 17 ribu hektar," tandas Megayani. (don/hmb)

Tags :
Kategori :

Terkait