*Penuhi Kebutuhan Makan Warga Terdampak Banjir
KOTA - Pemerintah Kota Pekalongan dibantu TNI, Polri, dan sejumlah pihak mulai Minggu (1/1/2023) telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan bagi ribuan warga yang mengungsi di sejumlah posko pengungsian serta warga terdampak banjir.
Dapur umum yang didirikan di Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan ini siap beroperasi selama 24 jam penuh setiap harinya, untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi banjir selama 3 kali setiap hari.
"Saat hari pertama kejadian banjir, Sabtu (31/12/2022) awalnya kami masih bisa memenuhi kebutuhan makan pengungsi dari memesan sejumlah warung yang ada. Namun, setelah itu karena pengungsi semakin bertambah, kami putuskan Hari Minggu siang (1/1/2023) kemarin untuk membuka Dapur Umum di Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan," terang Kepala Dinsos-P2KB Yos Rosyidi, Senin (2/1/2023).
Yos menuturkan, operasional dapur umum ini 24 jam, dimana para petugas dan relawan yang ada melakukan proses memasak dan mengolah logistik mulai pukul 03.00 WIB, kemudian siang sekitar pukul 10.00 WIB, dan sore sehabis Ashar. Sekali proses masak bisa menghasilkan sekitar 1.500-2.000an bungkus nasi ditambah lauk pauk.
"Alhamdulillah dari petugas gabungan dari TNI Kodim, personel kepolisian Polres Pekalongan Kota, Tagana, pendamping PKH, pelajar, mahasiswa, dan relawan lainnya bahu-membahu langsung turun tangan menyiapkan persediaan makanan untuk para pengungsi di dapur umum ini," ungkapnya.
Setelah makanan siap, kata Yos, petugas dari Dinsos-P2KB menyalurkan ke masing-masing koordinator posko pengungsian yang ada.
Sementara, untuk warga terdampak banjir yang tidak mengungsi, masih bisa ter-cover perbekalan makanan di beberapa dapur umum mandiri yang dikoordinir oleh masing-masing kelurahan maupun tokoh masyarakat setempat.
"Jika dapur umum mandiri di masyarakat kekurangan logistik juga biasanya kami bisa fasilitasi supplay kebutuhan seperti beras, minyak goreng, telur, mie instan, atau sayuran. Alhamdulillah dari CSR, BUMN, BUMD, KORPRI dan para donatur juga silih berganti peduli sesama dengan menyalurkan bantuan kepada warga maupun pengungsi banjir," imbuh Yos Rosyidi.
Sebagaimana diberitakan, Kota Pekalongan mengalami curah hujan tinggi sejak kemarin Jumat sore, 30 Desember 2022 dan berakhir pada Sabtu 31 Desember 2022. Hal tersebut menyebabkan genangan sekitar 15-70 cm di beberapa titik khususnya di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, dan sebagian Kecamatan Pekalongan Timur. Selain menyebabkan sejumlah wilayah tergenang, sekitar 1.900an warga Kota Pekalongan mengungsi ke sejumlah posko pengungsian.
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan, terkait update kondisi banjir saat ini, per 2 Januari 2023, relatif sudah cukup berkurang. Sedangkan untuk jumlah pengungsi masih terus dilakukan update data kembali oleh dinas terkait dibantu perangkat kelurahan dan kecamatan yang terdampak banjir.
Aaf menegaskan, untuk penanganan logistik dan perbekalan makanan dan pemenuhan kebutuhan dasar di pengungsian sudah maksimal sejak kejadian banjir melanda Kota Pekalongan.
"Untuk makan tiga kali pengungsi sudah terpenuhi, yang belum terkoordinasi itu yang warga terdampak banjir tetapi tidak mengungsi. Update warga terdampak banjir masih terus dilakukan, dan kebetulan juga Dapur Umum sudah didirikan di Kantor Dinsos-P2KB Kota Pekalongan dan semua unsur masyarakat sudah bergerak membantu keberlangsungan Dapur Umum ini baik TNI, Polri, relawan, dan sebagainya," tegasnya.
Pihaknya berharap, perangkat kelurahan dan kecamatan yang ada aktif mendata untuk mengakomodir para warganya yang mengungsi di posko-posko pengungsian maupun warganya yang terdampak banjir namun tidak mengungsi.
"Yang Saya harapkan perwakilan warga koordinasi dengan lurah atau camat untuk mendata dan melapor ke Dinsos-P2KB atau kanal-kanal pengaduan milik Pemerintah Kota Pekalongan via WA Wadul Aladin, Call Center 112, dan sebagainya bilamana urgent membutuhkan bantuan penanganan evakuasi atau pemenuhan kebutuhan dasar selama kejadian banjir ini," imbuh Aaf. (way)