KOTA - Setelah berjalan hampir setengah tahun sejak di-launching pada 3 Mei 2019 lalu, Layanan Konseling Pendidikan (Lakondik) pada Dinas Pendidikan Kota Pekalongan telah melayani sekitar 50 pengaduan permasalahan yang masuk.
Permasalahan yang ditangani pun beragam, baik itu masalah keluarga yang akhirnya berpengaruh pada anak didik, mogok sekolah, sampai pelajar yang tersangkut narkoba.
Demikian disampaikan Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, kemarin (14/10). "Permasalahan yang kita tangani bervariasi. Sampai sekarang ada hampir 50 pengaduan yamg sudah bisa kita layani dengan kehadiran tidak hanya sekali, karena kita melakukan pendampingan dan sebagainya," jelas Agustina yang juga konselor pada Lakondik ini.
Agustina menerangkan bahwa permasalahan yang telah ditangani Lakondik cukup variatif. Diantaranya adalah anak yang kecanduan narkoba, korban kekerasan seksual, anak yang mogok bersekolah, dan sebagainya.
Agustina menambahkan, pihaknya saat ini juga sedang berkonsentrasi untuk memetakan anak berkebutuhan khusus agar terfasilitasi di dunia pendidikan. "Kita saat ini sedang konsen memetakan karena di Pekalongan banyak anak berkebutuhan khusus yang kurang terfasilitasi dalam pendidikan. Bahkan nanti kita akan bikin semacam mekanisme penangannya maupun upaya pencegahannya," ungkapnya.
Dalam penanganan maupun upaya pencegahan dimaksud, Dindik akan menggandeng instansi terkait, misalnya dengan Dinas Kesehatan. "Misalnya untuk pencegahan dan penanganan stunting, gizi buruk, dan sebagainya," imbuh Nur Agustina. (way)