DD Banyak Tersedot untuk BLT, Proyek Sumur Bor Ditunda

Jumat 26-06-2020,17:35 WIB

BOJONG - Kebijakan penanggulangan dampak pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus mengatur ulang (realokasi dan refocusing) anggaran yang sebelumnya telah ditetapkan, baik di APBN, APBD, maupun hingga APBDes. Sebagian besar anggaran tersebut direalokasikan untuk penanganan Covid-19 berikut dampaknya ke masyarakat. Tak terkecuali anggaran dari pos Dana Desa (DD) yang juga banyak dialihperuntukan, salah satunya untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD.

Akibatnya, banyak kegiatan fisik yang sedianya direalisasikan di tahun ini terpaksa dibatalkan atau ditunda. Seperti juga dialami Desa Ketitangkidul, di mana program pembangunan sumur bor di 2020 ini harus ditunda pelaksananaannya.

Demikian diungkapkan Kepala Desa Ketitangkidul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Umar Santoso, saat ditemui Radar, Kamis (25/6/2002) kemarin di kantornya. Menurut dia, pekerjaan pembangunan sumur bor semestinya dikerjakan tahun ini dengan pagu anggaran sebesar Rp 190 juta. Namun karena ada kebijakan realokasi DD untuk kegiatan pencegahan maupun jaring pengaman sosial (JPS), maka proyek tersebut terpaksa digeser.

Dijelaskan Umar, sesuai Permenkeu maupun Permendes PDT, Pemdes harus mengalokasikan BLT DD untuk tiga bulan, yakni Mei, Juni dan Juli, sebesar masing-masing Rp 600 ribu/KK/bulan. Untuk Ketitangkidul sendiri total ada 190 Kepala Keluarga yang menerima dan saat ini sudah penyaluran tahap dua.

"Bukan hanya program sumur bor saja, namun juga pembangunan saluran irigasi sekitar Rp 100 jutaan harus kita geser di tahun anggaran 2021. Ya karena anggarannya banyak tersedot untuk Covid-19," ungkapnya.

Upaya pembangunan sumur bor, lanjut Umar, merupakan program prioritas yang telah sesuai dengan aspirasi warga dalam rangka pemenuhan pasokan air bersih bagi warga. Namun karena kondisi pandemi Covid-19, kebijakan pemerintah pusat terkait bantuan masyarat menjadi hal yang harus diutamakan.

"Tahap 1 dan tahap 2 DD di Desa kami untuk BLT semua, sehingga tidak ada lagi anggaran pembangunan, semoga dapat terealisais di tahun mendatang," terang Umar.

Untuk diketahui, total pagu DD 2020 untuk Ketitangkidul sendiri sebesar Rp 790 an juta. Dari jumlah itu, sebagian besar telah tersedot untuk program BLT DD. "Jadi, kami berharap masyarakat juga bisa memahami situasi ini, semoga tahun depan bisa direalisasikan dengan baik," pungkasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait