WONOPRINGGO - Krisis air masih terus dirasakan masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Pekalongan akibat debit sumur atau mata air menyusut drastis. Salah satu desa terdampak musim kemarau adalah di Desa Galangpengampon, Kecamatan Wonopringgo.
Untuk kebutuhan mandi dan mencuci, warga setempat mengandalkan Sungai Sengkarang di desa itu. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga Desa Galangpengampon mengandalkan bantuan dropping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan.
Danramil Wonopringgo Kapten Inf Sunarto melalui Babinsa Serka Sapto Nugroho, kemarin, mengatakan, bantuan air yang diberikan merupakan wujud kepedulian dan sinergitas antara aparat pemerintah daerah dengan TNI dalam ikut mengatasi kesulitan masyarakat. "Kita bersinergi dengan BPBD dan relawan PMI bersama-sama menyalurkan air bersih sebagai wujud kepedulian kepada warga Desa Galangpengampon yang sedang kekurangan air," ujarnya.
Dikatakan, untuk saat ini bantuan yang disalurkan sebanyak 10.000 liter air bersih dan diberikan kepada 221 KK warga Dukuh Pekanyaran RT 05, dan 180 KK warga dari RT 06 RW 02 Dukuh Pagodean dan RT 03 RW 1 Desa Galangpengampon. "Sebanyak 10.000 liter air bersih kita salurkan kepada 401 KK di Desa Galangpengampon," katanya.
Menurutnya, di Desa Galangpengampon tersebut memang sudah menjadi langganan setiap tahun kekurangan air bersih saat musim kemarau, walaupun sumur dan mata air masih mengeluarkan air namun tidak mencukupi untuk dikonsumsi masyarakat setempat.
"Sudah menjadi langganan setiap tahun, Desa Galangpengampon ini saat musim kemarau pasti kekurangan air. Saat ini masyarakat menggandalkan Sungai Sengkarang untuk mandi dan mencuci, sedangkan untuk air bersih memanfaatkan sumber mata air yang ada dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah," tandas dia. (ap5)