Puncaknya, akan diselenggarakan mogok nasional pada 6 hingga 8 Desember nanti meskipun tanggal pastinya masih tentatif.
"Karena kami sudah kehilangan akal sehat terhadap kebijakan Menteri Tenaga Kerja dan para menteri yang telah melakukan permufakatan jahat untuk jangka panjang bukannya naik upah minimum, turun. Karena ada istilah batas bawah," tutur Iqbal.
Semua aksi tersebut, sambung Iqbal, akan dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 dan aparat keamanan setempat dan mengikuti semoga prosedur di dalam protokol kesehatan Covid-19 PPKM Level 1, serta mengikuti perundang-undangan yang berlaku terkait aksi-aksi nantinya.
"Pemogokan akan diperluas dengan melibatkan mahasiswa, pekerja-pekerja informal yang akan terdampak dengan upah murah ini setelah dilakukan mogok nasional," pungkas Iqbal. (rmol)