Demam Berdarah Renggut 4 Nyawa di Kabupaten Pekalongan

Rabu 19-02-2020,08:11 WIB

*Tren Cenderung Meningkat

Kabid Pelayanan Medis RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo.

KARANGANYAR - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah merenggut empat nyawa di Kabupaten Pekalongan. Tiga orang dewasa dan satu anak menjadi korban keganasan penyakit akibat virus dengue ini.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menggiatkan kembali gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), karena tren penyakit ini diprediksi masih meningkat di awal tahun 2020 ini. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk 'Aedes aegypti' dan 'Aedes albopictus'.

Keresahan akibat penyebaran penyakit DBD di antaranya dirasakan masyarakat Dukuh Kayunan Barat, Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar. Hingga Selasa (18/2/2020), jumlah penderita DB yang dirawat di rumah sakit dari desa ini terus bertambah. Kasus DB pun meluas ke pedukuhan lainnya di desa itu.

Perangkat Desa Kayugeritan, M Puji Purwanto, Selasa (18/2/2020), mengatakan, kasus DB di desanya terus bertambah, bahkan meluas ke pedukuhan lainnya di desa itu. Disebutkan, kasus baru DB di desa itu yakni dua anak di Dukuh Kayunan Barat dirawat di rumah sakit, yaitu Hisyam Sidik Mahendra dan Aldi Rejeki Hanan.

"Mabruroh dari Dukuh Geritan juga masuk rumah sakit. Dari Dukuh Pungangan juga ada yang masuk tadi malam, namanya saya lupa tapi usianya sekitar 18 tahun," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, sedikitnya delapan warga Dukuh Kayunan Barat, Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, diindikasikan menderita demam berdarah. Warga di dukuh itu pun resah dan mengharapkan Dinas Kesehatan melakukan fogging di wilayah itu.

Ia menyebutkan, dalam beberapa pekan terakhir ini sejumlah warga di Dukuh Kayunan Barat masuk rumah sakit akibat penyakit DB. Ia mencatat sedikitnya sudah ada delapan warga yang terserang DB. Bahkan, tiga di antaranya masih satu keluarga.

"Secara beruntun warga di sini ke luar masuk rumah sakit karena DB. Beberapa di antaranya sudah diperiksa lab dan dinyatakan positif DB," terang dia.

Disebutkan, beberapa warga yang terindikasi DB maupun positif DB di antaranya Aldi Gunawan, Pais Alqorni, Berlian Putri, H Puji Effendi, Safina Nur Lidia, Dea Nova Fatima Diva, Ratna Ayu Ningsih, dan Arum Dewi Rusmala.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo Selasa (18/2/2020) kemarin, menerangkan, pasien DBD yang dirawat di RSUD Kajen saat ini sebanyak 15 orang. Pasien DB, lanjut dia, sebagian besar berusia 1 tahun hingga 5 tahun.

"Pada bulan Februari ini tidak ada kejadian pasien meninggal akibat DB. Pada bulan ini memang ada yang meninggal karena trombosit turun, tapi bukan DB. Dia kena leukemia," terang dia.

Dikatakan, untuk bulan Januari 2020 berdasarkan data yang dimilikinya sudah ada empat pasien meninggal akibat DBD. "Untuk bulan Januari ada empat yang meninggal dunia. Tiga orang dewasa. Pasien dari Karangdadap, Rejosari, dan Karanganyar. Untuk yang satu lagi meninggal anak-anak tapi meninggalnya di rumah sakit lain, bukan di sini," terang dia.

Dokter Imam mengimbau masyarakat, jika ada anak atau anggota keluarga yang panas selama dua hingga tujuh hari tanpa ada keluhan batuk pilek, dan tanpa disertai diare untuk diwaspadai terkena DBD. "Yang khas dari DBD ini panas dua hari hingga tujuh hari tanpa sebab, disertai nyeri ulu hati, dan badan terasa sakit semua," kata dia.

Jika keluar bercak-bercak merah, lanjut dia, biasanya sudah fase hari ketiga hingga keempat, sehingga harus secepatnya ditangani.

Tags :
Kategori :

Terkait