Batang - Puluhan anggota Polres Batang mendapat pelatihan pemulasaraan dan pemakaman jenazah terpapar virus Corona atau covid-19. Pelatihan berlangsung di halaman Mapolres setempat dengan narasumber dari RSUD Kalisari Batang.
Kapolres Batang AKBP Abdul Waras mengungkapkan, pelatihan tersebut digelar bagi anggota kepolisian yang berfungsi sebagai kekuatan cadangan apabila tenaga medis kurang bahkan tidak ada. Karena itulah, pihak polres harus siap untuk membantu dari pemulasaraan hingga pemakaman pasien positif Covid-19.
"Kita mengantisipasi apabila jumlah tenaga medis yang ada kurang untuk melakukan pemulasaraan dan pemakaman jenasah, termasuk jika ada penolakan dari warga. Karena itulah, anggota Polisi sebagai kekuatan cadangan kita latih agar ada pengetahuan, keterampilan dan kompetensi sesuai SOP kesehatan," ujar AKBP Abdul Waras.
Pelatihan bagi anggota kepolisian diharapkan dapat diikuti dengan serius dan diperhatikan dengan seksama, karena kalau yang bersangkutan ceroboh dan saat melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak sesuai standar, maka bisa berakibat ke diri mereka sendiri.
"Saya minta anggota Polisi yang ikut pelatihan bisa melaksanakan dengan serius, karena bisa berimbas pada diri kita," tegasnya.
Kapolres menambahkan, pelatihan pemulasaraan diikuti 50 anggota Polres Batang dari berbagai satuan dan perwakilan anggota polsek jajaran.
"Alhamdulilah sampai sekarang belum ada penolakan jenazah ODP maupun PDP yang meninggal, malah banyak relawan yang ikut membantu," ungkap AKBP Abdul Waras.
Sementara Ketua Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Kalisari Batang dr. Nur Hidayati menjelaskan, pemulasaraan jenazah covid-19 sebetulnya dilakukan oleh petugas kamar jenazah rumah sakit. Namun pihaknya mengapresiasi pihak Kepolisian yang siap menjadi kekuatan cadangan pemulasaraan jenazah.
"Tata cara pemulasaraan jenazah terkonfirmasi maupun terpapar covid-19 harus sesuai dengan SOP. Setelah itu kita menghubungi pihak aparat desa dan keluarga untuk menyiapkan tempat pemakamanya, kita juga menghubungi Kepolisan untuk mengantar ke pemakaman," tandas dr Nur Hidayati. (don/hpb)