Awas! Chikungunya Merebak

Jumat 03-07-2020,14:00 WIB

*Di Kecamatan Talun, 1 RT Terjangkit

KARANGANYAR - Selain harus mewaspadai penyakit demam berdarah, masyarakat diimbau untuk mewaspadai penyakit chikungunya yang saat ini mulai merebak di Kabupaten Pekalongan.

Meskipun penyakit ini tidak mematikan, namun penderitanya akan mengalami derita yang luar biasa. Pasalnya, selama tiga hari hingga satu minggu tubuhnya akan terasa nyeri atau lumpuh sementara, sehingga untuk berjalan saja tidak bisa.

Yatin (53), warga Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, kemarin, mengatakan, sekitar empat orang di lingkungan tempat tinggalnya mengalami sakit yang sama, yakni badan terasa kaku semua dan sakit. Penyakit ini, kata dia, di antaranya dialami anak pertamanya yang bernama Casripah, dan tiga orang tetangganya.

"Selain anak barep saya, depan rumah saya juga sama, bapak dan anaknya sakit seperti itu. Di samping rumah itu juga ada guru yang sakit seperti itu juga. Badan kaki semua dan nyeri. Bergerak saja terasa sakit," kata dia.

Sementara itu, Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan, Yuhdi Syuhada, dikonfirmasi Radar, Kamis (2/7/2020), membenarkan mulai merebaknya penyakit chikungunya di Kabupaten Pekalongan. Disebutkan, di salah satu desa di Kecamatan Talun penyakit ini bahkan menyerang warga di satu RT.

"Ada kemarin laporan chikungunya di Kecamatan Talun dan Kajen. Desanya saya lupa. Kalau di Talun hampir 1 RT kena. Di atas 10 orang. Di Kajen sekitar 5 orang. Untuk di Karanganyar saya belum dapat laporan," terang dia.

Disebutkan, akibat penderita chikungunya di wilayah itu cukup banyak, pihaknya telah melakukan fogging di daerah tersebut. Selain itu, ia menyarankan agar masyarakat menjaga asupan gizi agar daya tahan tubuh meningkat.

Diterangkan, penyakit chikungunya penularannya sama dengan demam berdarah, yakni ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. "Chikungunya penularannya sama dengan DB melalui nyamuk Aides tapi beda virusnya," kata dia.

Ciri khas penyakit ini, kata dia, badan berasa sakit semua, atau seperti lumpuh sementara. "Kaku tubuhnya. Nyeri dan sakit. Diawali demam dan diakhiri dengan sakit sendi. Bisanya paling cepat sampai tiga hari, paling lama seminggu lah," ujar dia.

Menurutnya, penyakit akibat virus tergantung pada daya tahan tubuh. Oleh karena itu, untuk melawan penyakit chikungunya daya tahan tubuh harus diperkuat.

"Istirahat di rumah dengan makan makanan yang bergizi, Insya Allah bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi ya itu tadi seminggu di rumah saja karena ndak bisa apa-apa," kata dia.

Untuk mengantisipasi penyakit chikungunya, kata dia, prinsipnya sama dengan mencegah penyakit demam berdarah, yakni dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging. Masyarakat selama musim pancaroba seperti ini juga harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan istirahat cukup, olahraga, dan makan makanan bergizi. (had)

Tags :
Kategori :

Terkait