KOTA PEKALONGAN - SMAN 1 Pekalongan membagikan ponsel untuk 23 siswa tidak mampu dalam proses mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang saat ini ditempuh karena adanya pandemi covid 19.
Demikian disampaikan Waka Humas SMAN 1 Pekalongan Muhammad Yunus kepada Radar Pekalongan, Senin (4/1/2021).
Pembagian ponsel tersebut dilaksanakan secara simbolis bersamaan dengan Kegiatan In House Training (IHT) bagi para guru SMAN 1 di Pekalongan dan diserahkan langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah 13 Dr Ernest Ceti Septiyanti.
Ada berbagai proses yang dilalui dalam menentukan dan menemukan data ke 23 siswa yang benar-benar membutuhkan bantuan dalam pelaksanaan PJJ. Sehingga bantuan bisa disalurkan kepada anak-anak yang benar-benar berhak menerimanya.
"Jadi proses kita memang ada pengajuan diri dari para siswa yang merasa kesulitan dengan PJJ terutama hal fasilitas HP, bisa melalui BK mauoun wali kelas masing-masing. Nah dari situ kami adakan survey dan menentukan apakah benar anak tersebut layak mendapatkan bantuan ponsel," ungkap Yunus.
Sementara itu, kriteri yang dipilih oleh sekolah bagi anak penerima bantuan adalah mereka yang tidak memiliki HP dan hanya menggunakan ponsel orang tua sehingga ketika orang tua berangkat kerja mereka tidak bisa ikut PJJ, atau anak yang hanya memiliki ponsel satu dan digunakan oleh seluruh anggota keluarga.
Hasil penulusuran tim SMAN 1 Pekalongan diperoleh angka 23 siswa yang berhak mendapatkan ponsel, dan diberikan secara simbolis kepada 5 siswa dalam kegiatan IHT selebihnya akan diberikan langsung saat memulai semester baru.
"Selama ini siswa yang mengalami kesulitan berkaitan fasilitas ponsel kita siasati untuk datang ke sekolah menggunakan wifi sekolah, namun tentu saja alternatif tersebut tidak bisa terus dilakukan. Oleh karenanya kita mencoba galang dana untuk membantu para siswa tidak mampu, baik dari para guru karyawan SMAN 1 Pekalongan, siswa dan Wali siswa serta para alumni," imbuhnya. (mal)