KAJEN - Musim tanam (MT) 1, yakni MT bulan Oktober 2019-Maret 2020, mundur karena musim hujan baru terjadi di bulan Desember 2019.
Dengan keterlambatan MT 1 tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan akan memacu pada sisa waktu yang ada agar hingga akhir Maret 2020 luas tanam padi bisa mencapai lebih dari 22 ribu hektare.
Demikian disampaikan Kepala DKPP Kabupaten Pekalongan Siswanto, Rabu (8/1). Dikatakan, musim tanam agak mundur karena musim kemarau tahun 2019 berkepanjangan. Akibatnya, lanjut dia, realisasi tanam sampai dengan Desember 2019 masih agak kecil.
"Mulai bulan Januari 2020 ini karena air sudah mencukupi akan kita pacu hingga di atas 6 ribu hektare di bulan Januari ini," tandas Siswanto.
Ia berharap, MT bulan Oktober 2019-Maret 2020 luasan tanam padi bisa mencapai 21 ribu hektare hingga 22 ribu hektare. Disinggung soal ketersediaan pupuk pada MT 1, Siswanto menyatakan stok pupuk hingga akhir Desember 2019 masih mencukupi. Untuk musim tanam ke depan, lanjut dia, petani sudah menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) melalui aplikasi yang ada, dan diusulkan ke Kementan. Sehingga diharapkan sarana produksi termasuk kebutuhan pupuk sekitar 11 ribu ton bisa terpenuhi.
"RDKK untuk musim tanam ini sudah kita kirim ke Jakarta melalui aplikasi, dan Jakarta pun sudah mengiyakan," katanya. (had)