Banyak Pedagang tak Pakai Masker Saat Pasar Hewan Kajen Dibuka

Jumat 19-06-2020,17:00 WIB

KAJEN - Setelah beberapa bulan ditutup lantaran pandemi Covid-19, kini Pasar Hewan Kajen sudah mulai dibuka. Meski kondisi masih sepi namun Jelang Idul Adha, harga hewan kurban dipastikan naik. Informasi yang diperoleh, Pemerintah Kabupaten Pekalongan membuka Pasar Hewan di Desa Kebunagung Kecamatan pada 17 Juni 2020. Sayangnya, meski baru tahap persiapan new normal, sejumlah pedagang masih enggan mengenakan masker. Padahal di depan pintu masuk pasar hewan sudah terdapat imbauan mengenakan masker, cuci tangan, mengenakan hand sanitizer dan jaga jarak.

Di saat-saat seperti ini, para pedagang tak hanya menjual hewannya di pasar hewan. Lokasi yang dipilih untuk bertransaksi selama ini di sebelah timur Terminal Kajen dan di Pertigaan Desa Gandarum Kecamatan Kajen. Bahkan, mereka juga memanfaatkan komunikasi via wa untuk bertransaksi.

Hal itu seperti diungkapkan salah seorang pedagang hewan, Warno asal Kendal. Kata dia, sejak pasar hewan Kajen ditutup, ia menjual hewan melalui WA untuk transaksi. "Ya, kalau tidak jualan mau dapat uang dari mana? Saya biasanya transaksi melalui WA, kalau ada pedagang yang minat biasanya kita ketemuan, " katanya.

Disinggung tentang kondisi di pasar, Warna menjelaskan biasanya satu bulan jelang Idul Adha pasar hewan sudah rame pembeli. Namun karena Pasar Hewan Kajen baru dibuka kondisi masih sepi. "Saat ini masih sepi meskipun harga mulai naik," katanya.

Dijelaskan, untuk harga sapi kurban bervariasi dari harga Rp 13 juta sampai 17 juta. Namun demikian adapula yang mencapai Rp 25 juta satu ekor.

"Untuk harga tergantung jenis dan bobot sapi, kalau besar jenis metal bisa mencapai Rp 25 juta namun kalau biasa bisa di bawah Rp 15 juta. Sedangkan harga biasanya naik mendekati idul adha," imbuhnya.

Senada diungkapkan pedagang asal Kajen, Tarono. Kata dia, selama pasar hewan ditutup dirinya tetap melakukan pertemuan. "Saat pasar ditutup para pedagang bertemu kadang di terminal dan kemarin terakhir di Pertigaan Gandarum. Kita transaksi tetapi hewan tetap di kendaraan setelah deal baru sapi dipindahkan," katanya.

Terkait anjuran protokoler kesehatan adanya virus Corona, ia menilai hal itu kembali pada kesadaran masing masing pedagang. Ada yang memang tertib dalam artian mengenakan masker namun adapula yang memang tidak memakai. "Karena kita orang jalanan ya tetap memperhatikan kesehatan agar tidak tertular virus, " imbuhnya. (Yon)

Tags :
Kategori :

Terkait