Banyak yang Belum Sadar Pentingnya Literasi

Rabu 11-09-2019,15:30 WIB

BEDAH BUKU - Kegiatan Bedah Buku yang digelar Majlis Ngalong IPNU-IPPNU Bawang, Senin (9/9). NOVIA ROCHMAWATI

BATANG - Minimnya minat baca di kalangan masyarakat rupanya bukan karena mahalnya harga buku. Melainkan rasa egois, lantaran belum adanya kesadaran berliterasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Hal ini seperti disampaikan perwakilan Lembaga Ta'lim Wannasr (LTN NU) PCNU Kabupaten Batang dan kontributor NU Online, Gus Zaim Ahya saat membedah buku gubahannya, Dunia Kyai yang digelar IPNU-IPPNU PAC Bawang dan Majlis Ngaji Longgar (Ngalong), Senin (9/9) di MA Sunan Kalijaga Bawang.

"Di dunia ini tidak ada yang tidak menarik, namun hanya kita yang tak tertarik. Minat baca yang kurang bukan karena mahalnya harga buku, bukan karena padatnya kegiatan, namun pola pikir yang masih egois dan kurang sadar pentingnya ilmu pngetahuan. Padahal dengan smartphone saja sudah bisa mencakup banyak sekali wawasan keilmuan baru yang belum kita ketahui. Namun karena malas, seringkali melalaikan," ujar lelaki yang juga menjadi kontributor Alif.id ini.

Kehidupan dunia pesantren menjadi ciri khas dari berbagai tulisannya. Baik dari penyusunan kata, judul, serta cerita yang diambil tak lepas dari dunia kyai. Banyak kisah penting yang bisa diambil khikmahnya dari karya Gus Zaim ini. Dengan terbitnya buku tersebut, Ia berharap pembaca semakin tahu sejarah kyai, sejarah pesantren, dan hubungan pesantren dengan masyarakat serta keilmuan.

Ketua PAC IPNU Kecamatan Bawang, Tutur Hidayatunnafi, menjelaskan acara Bedah Buku ini sebenarnya dalam rangkaian kegiatan rutin Ngalong yang ke 9. Yang mana kegiatan ngalong selalu dilaksanakan di awal bulan. Kegiatan ngalong diisi dengan diskusi agama, umum, wawasan kebangsaan dan lain sebagainya. Majlis Ngalong berdiri dan bergerak dibawah pengawasan PAC IPNU IPPNU Kecamatan Bawang.

Dengan meningkatnya minat baca dan sadar baca, mengembangkan organisasi, memajukan organisasi bukan menjadi hal yang susah. Minat baca adalah fondasi mengisi ruh organisasi. Sering membaca menjadikan pemikiran lebih luas dan majubdalam berorganisasi. Dengan jangka panjang akan banyak anggota yang meneruskan jejak Gus Zaim Ahya dan Bapak Munir Malik sebagai kader NU yang sudah jelas keilmuannya, dan dengan segudang karyanya," jelasnya.

Sekretaris PCNU Batang, Ahmad Munir Malik SPd SAg yang juga menjadi narasumber turut memberikan motivasi dan semangat. Ia juga turut berbagi ilmu kepada peserta Bedah Buku. Dalam penyampaiannya, ia menuturkan bahwasanya peserta bedah buku menjadi manusia yang langka. Karena hanya beberapa orang yang masih mau mengikuti kegiatan kegiatan sadar baca seperti ini. Dengan melihat minat baca di Indonesia yang tak kunjung membaik, pergerakan seperti ini sangat bermanfaat guna meningkatkan minat baca bagi para pelajar, aktifis, dan masyarakat umum.

Sebagai aktivis, beliau menyarankan agar tak pernah berhenti dalam membaca, karena membaca maka akan semaki tahu seberapa dalam kekurangan dalam keilmuan. Dengan banyak wawasan, kader akan semakin maju dalam berfikir serta kritis dalam menanggapi hal baru. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait