*Proyek Pengendalian Banjir dan Rob
KOTA - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menyampaikan bahwa mereka akan merekrut warga sekitar atau warga lokal sebagai tenaga kerja dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger di Kota Pekalongan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sungai dan Air (PJSA) BBWS Pemali Juana, Mustafa SST MT, saat sosialisasi Pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger Pekalongan di Aula Kantor Dinas Perhubungan, Kota Pekalongan, Kamis (21/10/2021).
"Secara pastinya berapa orang, tidak ditentukan persentasenya. Kalau pekerjaan utama, nanti akan pakai alat berat sehingga tidak butuh banyak pekerja. Tapi dalam proses pekerjaan ini khususnya dalam pengerjaan sea wall dan parapet, nanti akan kami rekrut pekerja-pekerja dari tenaga lokal sesuai dengan keahlian masing-masing," ungkapnya.
Sosialisasi kali ini diikuti oleh dinas terkait di jajaran Pemkot Pekalongan, Camat, perwakilan Polsek dan Koramil, para lurah, serta warga sejumlah kelurahan di wilayah terdampak pekerjaan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Kabid PJSA Pemali Juana, Mustafa, yang didampingi Pelaksana Teknis dari BBWS Pemali Juana, Agus Priyanto, dan Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, menjelaskan bahwa saat ini paket pekerjaan pengendalian banjir dan rob di Sungai Loji dan Banger Kota Pekalongan mulai digarap.
Pekerjaan dimulai sejak penandatangan kontrak pada 4 Oktober 2021, dan ditargetkan selesai pada akhir September 2023, dengan anggaran sekitar Rp1,24 triliun.
Mustafa menyebutkan, pekerjaan Pengendalian Banjir Rob Pekalongan meliputi Paket 1, Paket 2, dan Paket 3. Untuk Paket 1 meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk Sistem Sungai Loji. Paket 2 meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob. Sementara Paket 3 meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan long storage Sibulanan sepanjang 2 km dan long storage Susukan dan Clumprit. Di masing-masing sungai tersebut, BBWS akan memasang 3x1 ditambah 2x1,5 meter/kubik pompa.
"Untuk paket 1 akan dilaksanakan oleh PT Waskita-KSO, Paket 2 oleh Brantas Abipraya-KSO, dan paket 3 oleh PT Jaya Konstruksi-KSO. Dimana masing-masing di paket 1 kegiatan utamanya berupa pembangunan bendung gerak, kolam-kolam retensi di kiri dan kanan muara, pengatur pintu air di hulu, normalisasi sungai dan tanggulnya," bebernya.
Kemudian di paket 2 ada pembangunan tanggul laut (sea wall), parapet, peningkatan tanggul dan normalisasi sungai. "Sementara, untuk paket 3 berupa normalisasi sungai, peningkatan tanggul dan pemasangan pompa-pompa agar apabila terjadi rob di kolam retensi akan dipompa keluar ke laut apabila air sudah turut," terangnya.
Mustafa menyampaikan, untuk pembangunan sheetpile di kanan-kiri Sungai Lodji akan dilakukan masing-masing sejauh 4 kilometer dari titik Pasar Banjarsari hingga muara.
Dia juga menyatakan bahwa sosialisasi ke warga terdampak sudah dilakukan. "Kami sudah melakukan sosialisasi ke warga mulai dari DED nya di tahun 2020, pertemuan dengan Forkopimda, Pemkot Pekalongan dan dinas terkait sudah dilaksanakan belum lama ini yang di dalam pertemuan itu juga sudah membubuhkan tanda tangan terkait surat dukungan seluruh komponen masyarakat mengenai pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob ini," katanya.
"Kemudian dilanjutkan pagi ini sosialisasi dengan warga Kelurahan Degayu, Panjang Wetan, dan Krapyak tentang tindak lanjut pelaksanaan kegiatan ini. Lalu sore nanti sosialisasi ke warha Kelurahan Poncol, Kuripan Yosorejo, Setono, dan Gamer," ungkap Mustafa.
Wali Kota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam sosialisasi tersebut meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal demi keberhasilan pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan.
Pasalnya, jika nantinya proyek ini berhasil, tidak menutup kemungkinan akan berdampak positif bagi pengusulan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk proyek penanganan masalah-masalah perkotaan yang belum teratasi seperti embangunan Pasar Banjarsari, pelabuhan onshore, pembangunan TPA regional dan sebagainya.