UNTUK menanggulangi permasalahan sampah di lingkungan masyarakat diperlukan keterampilan masyarakat agar mampu mendaur ulang barang tak terpakai sehingga memiliki nilai tambah. Desa Rowo pucang Kecamatan Karangdadap pun bakal membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pengolahan sampah.
Pembentukan BUMDes Kebon rowo pucang Kecamatan Karangdadap didorong oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro (KKN UNDIP) dengan memberikan pelatihan secara langsung.
Dalam program multidisiplin bertajuk 'Bimbingan Teknis Pembentukan BUMDes Berbasis Pengolahan Sampah' itu sejumlah perangkat dan toko masyarakat diberikan pelatihan untuk bisa memanfaatkan barang bekas kemudian ditampung oleh BUMDes.
Perwakilan Mahasiswa KKN Undip Desa Kebonrowopucang, Kecamatan Karangdadap, Nadhila Widya menyampaikan bahwa Tim KKN UNDIP mencoba untuk menggerakan warga Desa Kebonrowopucang untuk membentuk BUMDes berbasis pengolah sampah. Terbentuknya BUMDes nantinya dapat mengurangi limbah sampah rumah tangga dengan diubah menjadi suatu bentuk yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. "Nanti keuntunganya dapat dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat Desa Kebonrowopucang," terangnya.
Dijelaskan bahwa masyarakat diberikan pemaaaran materi bagaimana bahaya yang dapat ditimbulkan sampah ketika tidak dikelola dengan baik. Kemudian mengenai system pengelolaannya menggunakan alat pengubah sampah anorganik menjadi minyak tanah berbasis pirolisis dan juga pengelolaan sampah plastic menjadi plastic cacahan yang memiliki nilai jual lebih. Yakni dengan cara menggunakan mesin pencacah sampah. (Yon)