KOTA - Berbagai elemen masyarakat di Kota Pekalongan mengikuti Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Sabtu (30/11) pagi. Kegiatan ini digelar dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Kanzus Sholawat Kota Pekalongan.
Kegiatan yang mengusung tema 'Merah Putih Tidak Melupakan Sejarah' ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Pemerintah Daerah Kota Pekalongan, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelajar, santri, mahasiswa, Banser, Satpol PP, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Pada apel ini, Ikrar setia dan komitmen menjaga persatuan kesatuan NKRI diucapkan bersama-sama oleh berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat.
Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz hadir mengikuti apel, bersama Kapolres Pekalongan Kota, Dandim Pekalongan, para tokoh, perwakilan forkompinda, dan seluruh peserta apel kompak mengenakan ikat kepala merah putih.
Usai apel, Wali Kota Saelany mengaku sangat mengapresiasi semangat berbagai elemen menjaga NKRI sampai titik darah penghabisan. "Mudah-mudahan seluruh masyarakat dapat mengisi NKRI ini dengan hal-hal positif dan pembangunan-pembangunan," ungkap Saelany.
Komandan Kodim 0710 /Pekalongan, Letkol Infanteri Arfan Johan Wihananto yang menjadi pembina apel kali ini menekankan bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum untuk mampu meneladan akhlak Rasulullah SAW yang senantiasa membela kebenaran, mengedepankan kejujuran, serta menghargai dan menghormati keberagaman.
"Semoga momentum yang baik ini dapat dijadikan sebagai wahana transformasi dan aktualisasi tumbuh suburnya nilai-nilai kebangsaan dan bela negara di semua lapisan masyarakat," tutur Arfan.
Menurut Dandim, para ulama mempunyai peran dan andil yang cukup besar dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. Oleh sebab itu, para kiai dan santri yang dahulu berperan sangat besar dalam kemerdekaan dan berdirinya NKRI serta lahirnya Pancasila, sehingga para kiai, ulama dan santri selalu menjadi guru dan pelaku perjuangan bangsa lndonesia. Saat ini peran Kiai dan para Ulama makin penting dan dibutuhkan dalam membina keharmonisan masyarakat.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Egy Andrian Suez mengungkapkan, apel ini bertujuan untuk menolak radikalisme maupun terorisme yang akhir-akhir ini nampak dengan tujuan memecah dan mengancam kesatuan bangsa. Menurut Kapolres, kita semua sepakat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa yang menjujung tinggi kebhinekaan dan kesetaraan di antara semua komponen bangsa.
"Walaupun kita berlatar belakang suku, ras, dan agama yang berbeda tetapi kita saling harga mengahrgai dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan serta kedaulatan NKRI serta sanggup menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bermasyarakat," pungkas Kapolres. (way)