BI Tegal Siapkan Rp3,9 T

Jumat 20-12-2019,17:05 WIB

*Sambut Nataru

Kepala KPwBI Tegal, M Taufik Amrozy

KOTA - Untuk memenuhi kebutuhan uang selama momentum Natal 2019 dan TahunBaru 2020, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI Tegal) menyiapkan uang sebanyak Rp3,9 triliun. Dari jumlah tersebut, hingga Selasa (17/12), sudah ada penarikan dari perbankan di wilayah eks Karesidenan Pekalongan sebanyak Rp2 triliun.

Penyiapan uang tersebut, merupakan bagian dari upaya BI untuk memastikan uang yang beredar di masyarakat dalam jumlah dan pecahan yang cukup serta layak edar. "Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal terus menjaga dan meningkatkan uang layak edar bagi masyarakat di eks karesidenan Pekalongan melalui kebijakan clean money policy dengan layanan penukaran di Kantor, layanan mobil kas keliling dan layanan perbankan," tutur Kepala KPwBI Tegal, M Taufik Amrozy, Selasa (17/12).

Taufik melanjutkan, layanan Penukaran uang rusak atau lusuh sebagai komitmen menyediakan uang layak edar bagi masyarakat dibuka setiap hari Senin hingga Kamis. Sementara penukaran uang pecahan kecil atau besar dilayani melalui layanan mobil kas keliling dan 64 kantor cabang perbankan terutama yang memasang spanduk penukaran.

"Sampai dengan akhir November 2019 Kantor Perwakilan Bank Indonesia telah menyelenggarakan 65 kali kegiatan kas keliling di 7 kabupaten/kota eks Karesidenan Pakalongan. Untuk penukaran uang pecahan kecil, KPw BI Tegal juga bekerja sama dengan 20 kantor cabang bank terdiri dari Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Jateng, dan BCA di wilayah eks Karesidenan Pekalongan," tambahnya.

Sampai dengan bulan November tahun 2019, KPw BI Tegal telah mengedarkan uang sebanyak Rp11,9 triliun atau naik 9% dari tahun 2018 sebesar Rp 10,9 triliun. Sementara uang rusak, uang lusuh, uang yang telah ditarik dari peredaran, sebagai Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dan telah dimusnahkan sebesar Rp1,7 triliun.

"Jumlah itu terus mengalami penurunan seiring kebijakan menjaga uang layak edar di masyarakat. Penurunan tersebut merupakan dampak dari kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga dan meningkatkan kualitas uang layak edar di masyarakat melalui kebijakan clean money policy," kata Taufik.

Selanjutnya, BI juga memberikan perhatian serius terhadap pencegahan tindak kejahatan pemalsuan uang rupiah. Kegiatan tersebut dilakukan dengan meningkatkan intensitas sosialisasi kepada masyarakat dari anak-anak, siswa sekolah dari SD hingga SMA, mahasiswa, masyarakat umum, aparat kepolisian.

"Sepanjang tahun 2019 KPw BI Tegal telah mengklarifikasi uang yang diragukan keasliannya oleh masyarakat maupun perbankan sebanyak 4.912 lembar naik 21% dari tahun 2018 sebanyak 4,072 lembar," tandasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait